Alfry
Salah satu pramugari pesawat Air Asia QZ8501 dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura yang jatuh di Selat Karimata, Wanti Setiawati (30) diketahui tinggal di Kampung Lembur Tengah, Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Pihak keluarga masih berharap bahwa tim pencari gabungan bisa menemukan Wanti dalam keadaan selamat. Sosok Wanti yang luar biasa di mata keluarga menjadi kekuatan tersendiri bagi keluarga untuk meyakini Wanti masih hidup.
Sejauh ini keluarga meyakini kalau Wanti masih hidup meskipun kemungkinannya sangatlah kecil. “Kami belum menganggap Wanti telah tewas. Kami masih menunggu mukjizat dan berharap adik kami dapat ditemukan selamat. Kami terus berharap walau kemungkinannya hanya kecil sekali. Tapi apapun yang terjadi kami ikhlas,” kata Iwan Darmawan, kakak ipar Wanti di rumah orang tuanya, Rabu (31/12).
Iwan mengatakan keluarga masih berharap-harap cemas menunggu kabar soal penemuan pesawat dan para korbannya. Beberapa keluarga suadah stand by di Surabaya, sementara kebanyakan tinggal di Bandung untuk membantu lewat doa yang terbaik untuk salah satu sanak saudaranya itu dengan menggelar pengajian dua kali sehari.
Iwan mengaku terus memantau perkembangan korban kecelakaan pesawat Air Asia rute penerbangan Surabaya-Singapura dari televisi. ” Kami terus lakukan pengajian sehari dua kali. Itu untuk mendoakan (Wanti). Kita masih menunggu hasil evakuasi,” tutur Iwan.
Iwan juga enggan berbicara terlalu banyak tentang Wanti. Sebab mereka masih menunggu kepastian dari pihak Basarnas dan tim pencarian pesawat Air Asia QZ8501. “Sejak pertama kami menganggap adik kami adalah korban hilangnya pesawat, bukan kecelakaan pesawat. Jadi kami tetap optimistis,” ucap Iwan.
Wanti menurut Iwan merupakan sosok yang luar biasa dengan pembawaan ramah dan low profile sehingga mudah dekat dengan orang lain. “Dia itu pandai bergaul, smart, dermawan. Dia itu anak solehah. Makanya saya yakin dia akan ditemukan karena dia itu luar biasa,” imbuh Iwan.
