in

Fakta Miris Kehidupan Wanita Afrika Selatan yang Membuatmu Bersyukur Tinggal di Indonesia

Boleh jadi, Afrika Selatan adalah satu dari sekelumit negara yang mengalami kemajuan pesat di Afrika. Tambang emas yang melimpah serta banyaknya imigran pirang dari Eropa membuat negara ini menjadi surga di Afrika yang panas dan sangat terpencil. Namun, di tengah surga ini, ada kejadian mengerikan di mana setiap wanita di negara ini harus hidup dalam ketakutan.

Kekerasan-kekerasan seksual kerap terjadi di negara ini. Setiap tahun, ada puluhan ribu wanita mengalami kekerasan tersebut di jalanan. Mereka diculik, dianiaya, hingga akhirnya mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh itu.

Untuk informasi lebih lengkap tentang seperti apa kehidupan wanita di Afrika Selatan. Simak fakta-faktanya yang penuh kemirisan di bawah ini.

1. Telah Teraniaya Sejak Zaman Politik Apartheid

Sejak Afrika Selatan dikunjungi oleh orang kulit putih, kehidupan mereka jadi berubah seratus delapan puluh derajat. Mereka harus mematuhi apa yang pendatang inginkan sehingga kehidupannya semakin mengerikan. Saat apartheid masih menguasai Afrika Selatan, praktis tidak ada warga kulit hitam yang mendapatkan keadilan. Apabila ada tindak kejahatan, justru mereka yang akan kena imbasnya jika melapor.

Aksi demo anti kekerasan [image source]
Aksi demo anti kekerasan [image source]
Hal mengerikan yang terjadi di Afrika Selatan ini semakin menekan wanita di sana untuk terus membisu. Meski mereka dianiaya oleh warga kulit putih hingga dilecehkan secara seksual, mereka cenderung diam. Kantor polisi adalah tempat paling tidak disukai oleh wanita karena mereka akan dibuat susah dan ujung-ujungnya kasus tidak juga diproses.

2. Budaya Mengerikan yang Terus Mengakar Hingga Sekarang

Tidak adanya pengadilan pada pelaku yang melakukan tindakan asusila membuat perilaku pelecehan pada wanita semakin menjadi-jadi. Pasca Nelson Mandela jadi presiden pun, wanita di sana kerap mendapatkan perlakuan yang cukup buruk. Mereka tetap dilecehkan sehingga keluar rumah tanpa ada kawalan dari keluarga hanya akan membuat mereka masuk ke dalam bencana.

Korban tindakan asusila [image source]
Korban tindakan asusila [image source]
Bagi wanita Afrika Selatan, aksi pelecehan ini sudah menjadi makanan sehari-hari. Mereka tidak suka dengan keadaan ini, tapi juga tidak bisa mengatasinya dengan tuntas. Melaporkan aksi mengerikan ini ke kepolisian hanya akan membuat mereka jadi malu. Pun dalam proses persidangannya mereka akan mengeluarkan banyak uang untuk membuktikan aksi itu nyata atau hanya rekayasa saja.

3. Statistik Aksi Pelecehan Seksual di Afrika Selatan

Setiap hari ada sekitar 150 tindakan pelecehan seksual yang terjadi di Afrika Selatan. Dari jumlah itu hanya 30 kasus yang akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian. Sisa lebih dari 80% dari kasus lebih banyak disimpan karena motif yang telah disampaikan sebelumnya. Dari 30 kasus yang dipidanakan tersebut akhirnya keluar sekitar 10 kasus yang dinyatakan selesai dan pelaku dihukum dengan berat.

Fakta kekerasan seksual di Afrika Selatan [image source]
Fakta kekerasan seksual di Afrika Selatan [image source]
Dari data di atas saja kita bisa menyimpulkan betapa mengerikannya aksi pelecehan yang terjadi di Afrika Selatan. Setidaknya nyaris 25% wanita di Afrika Selatan pernah mengalami aksi mengerikan ini. Mereka dipaksa untuk melayani pria atau banyak pria di bawah ancaman. Oh ya, satu statistik lagi yang bisa membuat Anda jadi terguncang. Lebih dari sepertiga pria di Afrika Selatan pernah melakukan aksi pelecehan.

4. Pembuatan Alat Anti Kekerasan Seksual

Saking banyaknya aksi asusila yang terjadi di Afrika Selatan, seseorang bernama Sonette Ehlers membuat sebuah gebrakan baru. Dia membuat semacam alat yang bentuknya mirip sekali dengan alat kontrasepsi. Alat ini akan dimasukkan ke dalam organ kelamin wanita yang berfungsi sebagai pelindung dari tindak kejahatan.

Rapex [image source]
Rapex [image source]
Saat terjadi kasus asusila, alat kelamin pelaku akan masuk ke dalam alat bernama Rapex ini. Gigi dari Rapex yang telah ada akan langsung mencengkeram sehingga pelaku akan kesakitan. Alat ini hanya bisa dilepaskan dengan operasi sehingga pelaku tindak asusila akan ketahuan dengan cepat. Oh ya, alat yang mematikan ini konon sudah diproduksi secara massal meski belum ada kejelasan dijual atau tidak.

Inilah beberapa fakta miris tentang kehidupan wanita di Afrika Selatan. Dengan segala keterbatasannya, mereka terus bertahan untuk bisa hidup dengan baik di tengah negara yang penuh dengan tindakan asusila.

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

Beginilah Kehidupan Nestapa Para Napi Wanita di Balik Jeruji Penjara

Lama Tidak Terdengar, Politisi Andal Sutan Bhatoegana Meninggal Dunia