in

8 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Virus Zika

Bayi dengan microcephaly [Image Source]

Beberapa waktu ini, kita banyak mendengar berita tentang menyebarnya virus Zika. Virus ini dibawa oleh nyamuk dan bisa mengancam nyawa manusia. Sejak Mei 2015 lalu, virus ini telah menyebar di Amerika dengan cepat dan bahkan telah sampai di Indonesia.

Virus ini memberikan ancaman yang lebih serius kepada para wanita hamil. Data yang ada saat ini menunjukkan bahwa 1 dari 50 bayi yang lahir di Pernambuco, Brazil, lahir dengan kecacatan akibat virus ini. Wabah yang menyebar saat ni diperkikrakan karena banyaknya nyambuk Aedes aegypti yang membawa virus Zika serta buruknya sistem sanitasi dari beberapa negara yang terinfeksi.

1. Sejarah Munculnya

Nama virus Zika diambil dari hutan Zika di Uganda, tempat kasus pertama yang ditemukan pada seekor kera. Kasus infeksi virus Zika pada manusia yang pertama terdeteksi tahun 1954 di Nigeria.

Kera [Image Source]
Kera [Image Source]
Sejak saat itu wabah menyebar dalam skala kecil di Afrika, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasifik. Saat ini penyebaran virus ini telah ditemukan di 21 negara termasuk Karibia, bahkan hingga Utara dan Selatan Amerika.

2. Zika dan Kehamilan

El Savador yang ada di Amerika Tengah telah mengumumkan kepada para wanita di negaranya agar tidak hamil untuk 2 tahun selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kelahiran dengan kecacatan akibat virus Zika.

Ilustrasi wanita hamil [Image Source]
Ilustrasi wanita hamil [Image Source]
Bukan cuma El Savador yang menganjurkan para wanita untuk mencegah kehamilan, tapi juga beberapa negara lain. Tapi, kelompok pejuang hak wanita mengkritik kebijakan tersebut. Mereka menganggap bahwa 56% kehamilan tidak terencana di Amerika Latin adalah karena tindakan perkosaan dan kurangnya alat kontrasepsi.

3. Aedes Aegypti

Virus Zika umumnya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang banyak ditemukan di daerah beriklim tropis dan subtropis. Spesies nyamuk ini mampu beradaptasi untuk tinggal di wilayah perkotaan dan sangat sukses dalam menyebarkan penyakit.

Aedes Aegypti [Image Source]
Aedes Aegypti [Image Source]
Nyamuk betina hanya mengonsumsi darah manusia, sehingga ketika mereka terinfeksi, nyamuk tersebut akan menyebarkan virus ke manusia selanjutnya yang mereka gigit. Nyamuk ini juga dikenal menginfeksi ratusan juga orang dengan virus, demam berdarah, dan demam kuning.

4. Ancaman yang Lebih Besar dari Ebola

WHO mengatakan bahwa wabah Zika bisa menjadi ancaman yang lebih besar dari epidemi Ebola. Ini karena 80% dari mereka yang terinfeksi Zika tidak menunjukkan gejala apapun sehingga sulit melacak adanya penyakit tersebut.

Penelitian virus Zika [Image Source]
Penelitian virus Zika [Image Source]
Hingga saat ini masih belum ditemukan obat untuk melawan virus ini. Sementara itu usaha untuk menemukan vaksin akan membutuhkan waktu hingga lebih dari 10 tahun. Ini karena untuk membuat vaksin berarti tes pengobatan harus dijalankan pada wanita hamil yang tentu saja merupakan hal yang tidak etis dalam dunia kedokteran.

5. Zika dan Microcephaly

Virus Zika telah berada dalam status darurat kesehatan global oleh WHO karena ancaman serius yang diakibatkannya. Wanita hamil yang terinfeksi virus beresiko menularkannya kepada bayi yang masih di dalam kandungannya.

Bayi dengan microcephaly [Image Source]
Bayi dengan microcephaly [Image Source]
Virus ini didugan menginfeksi otak bayi dan mencegahnya berkembang sempurna. Kecacatan ini yang disebut dengan microcephaly. Penyakit ini bisa mengakibatkan kerusakan otak parah dan bahkan kematian. Pasalnya otak yang tidak berkembang sempurna tidak akan bisa mengatur fungsi tubuh.

6. Sindrom Guillain-Barre

Virus Zika berpotensi menyebabkan kondisi Guillain Barre Sindrom. Masalah ini bisa menginfeksi siapa saja dan menyebabkan sistem imun menyerang tubuh sehingga membuatnya lumpuh dan bahkan bisa mengalami kematian. Sindrom ini dimulai dengan rasa kebas atau mati rasa pada tangan dan kaki sebelum otot menjadi lemah.

Pasien sindrom Guillain-Barre [Image Source]
Pasien sindrom Guillain-Barre [Image Source]
Jika menyebar sampai ke dada, sindrom ini bisa mempengaruhi pernapasan sehingga korban hanya bisa hidup dengan alat bantuan. Sejauh ini, ratusan kasus sindrom Guillain-Barre telah dihubungkan dengan wabah Zika. Gejalanya sendiri bisa muncul dan bertahan selama bertahun-tahun.

7. Bisa Menyebar Melalui Hubungan Seksual

Pada tahun 2016, seorang wanita Texas terinfeksi Zika setelah berhubungan seksual dengan seorang pria yang terinfeksi virus tersebut di Venezuela. Ini bukan kali pertama yang menghubungkan Zika dan kegiatan seksual.

Bayi terinfeksi Zika [Image Source]
Bayi terinfeksi Zika [Image Source]
Tahun 2008, Brian Foy yang seorang ahli mikrobiologi Colorado terserang Zika setelah melakukan perjalanan ke Senegal dan kemudian istrinya juga tertular. Meski begitu, penelitan masih terus dilanjutkan untuk memahami sifat dari virus Zika ini.

8. Prediksi Kelanjutan Virus Zika

Virus Zika diprediksikan akan menyebar ke mencapai Asia dan Afrika tempat dimana nyamun Aedes aegypti banyak ditemukan. Para ilmuwan juga menduga bahwa spesies nyamuk yang masih kerabat Aedes aegypti yaitu Aedes albopictus juga bisa membawa virus Zika ke Eropa.

Pemeriksaan terhadap virus Zika [Image Source]
Pemeriksaan terhadap virus Zika [Image Source]
Dengan adanya kenyataan bahwa Zika bisa disebarkan secara seksual berarti virus ini berpotensi menyebar ke negara manapun. Dengan sedikitnya yang diketahui tentang virus ini dan potensinya untuk membuat janin menjadi cacat, maka wabah ini memiliki ancaman yang signifikan terhadap seluruh generasi.

Saat ini memang belum ditemukan obat dan vaksin untuk virus ini. Namun setidaknya, akan lebih baik jika kita mencegahnya dengan menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat.

Written by Tetalogi

Leave a Reply

Selain Indonesia, 5 Negara ini Juga Pernah Dijajah Belanda

5 Fakta Sangar Jenghis Khan, si Penguasa Dunia Paling Jumawa Sepanjang Sejarah