in

Tragedi Standing Rock: Demi Sumber Air, Suku Indian Rela Mati Melawan Militer Amerika

Protes Standing Rock

Standing Rock adalah kawasan di Amerika tepatnya di negara bagian Dakota yang masih memiliki cukup banyak suku Indian asli. Mereka tinggal di kawasan Standing Rock yang telah jadi rumahnya sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan, sejak bangsa kulit putih belum masuk ke Amerika, mereka sudah tinggal sekaligus menjaga alam dan juga cadangan air bersih yang mengalir ke kawasan-kawasan Amerika.

Sayangnya, saat Obama menjadi Presiden Amerika, kawasan ini akan dijadikan jalan untuk pipa minyak. Artinya kawasan yang dijaga oleh suku Indian ini akan digali dan dimasuki pipa minyak yang sangat besar. Dari sini bisa terlihat dengan jelas kalau dampak kerusakan yang ditimbulkan akan sangat besar.

Rencana yang dikhawatirkan akan merusak lingkungan ini tentu diprotes oleh banyak pihak. Suku Indian yang ada di sini melakukan protes dengan cukup keras. Dengan lembaga lingkungan hidup, mereka sampai membuat perkemahan di lokasi. Mereka bersikukuh untuk menjaga Standing Rock meski akhirnya harus bertarung dengan pihak militer dan veteran Amerika. Berikut kisah mereka yang berjuang demi tanahnya.

Mengenal Kawasan Standing Rock

Standing Rock adalah kawasan konservasi terbesar keenam yang berada di Amerika. Wilayah yang masuk dalam kawasan Standing Rock terdiri dari wilayah Dakota dan Lakota yang masih memiliki cukup banyak suku Indian Sioux. Di tempat ini, suku Indian yang ada berusaha menjaga alamnya agar tidak rusak dengan dalih apa pun.

Standing Rock [image source]
Kawasan konservasi Standing Rock memiliki luas sekitar 9.251 kilometer persegi. Di kawasan yang cukup luas ini, Indian Sioux menjalani hidupnya dengan baik sebelum akhirnya terganggu masalah pembangunan pipa minyak yang sudah dipastikan akan merusak kawasan konservasi yang penting dan juga sakral ini.

Rencana Jalur Pipa Minyak yang Kontroversial

Kawasan Dakota yang memiliki Standing Rock ini sangat penting bagi penduduk lokal karena memiliki banyak tempat sakral. Kalau ada jalur pipa minyak yang memasuki kawasan ini, tidak diragukan lagi kalau semua situs bersejarah akan hilang. Dampaknya, suku Indian Sioux tidak memiliki kawasan cagar budaya lagi.

Jalur Pipa [image source]
Bagi pemerintah Amerika, kawasan ini wajib digunakan untuk jalur pipa minyak karena dalam sehari bisa digunakan untuk mentransfer sekitar 570.000 barel. Dengan jumlah yang sebanyak ini, pemerintah Amerika bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar dan juga energi di Amerika. Alur minyak yang mengalir setiap harinya itu sebanding dengan 40 gigawatt yang bisa digunakan untuk mengaliri separuh kawasan Texas.

Protes Keras dan Aksi Kekerasan di Standing Rock

Boleh jadi, konflik yang terjadi di Standing Rock ini adalah borok dari Obama yang ditinggalkannya setelah tidak menjadi presiden lagi. Saat ini, konflik di kawasan Standing Rock semakin memanas sehingga aksi-aksi kekerasan terjadi dan melibatkan cukup banyak pihak mulai dari penduduk lokal hingga aktivitas sehari-hari.

Protes [image source]
Yang sangat disesalkan dari tragedi yang terjadi di Standing Rock adalah adanya kekerasan yang dilakukan oleh pihak militer dan veteran. Setidaknya ada lebih dari seribu pasukan militer diturunkan untuk menetralisir kawasan yang sangat penting bagi dua kubu yang sama-sama bertarung untuk kebenarannya.

Gas air mata [image source]
Pihak militer melakukan pemukulan, penyeretan, hingga menembakkan gas air mata. Aksi yang awalnya hanya antara pihak pemerintah dan penduduk lokal jadi berubah jadi ada unsur politik dan militerisasi.

Jika saja Standing Rock tidak dijadikan jalur pipa dan energi bukan menjadi kepentingan banyak pihak, hal ini tidak akan terjadi. Kalau sudah seperti ini semua akan jadi susah. Harus ada salah satu yang mengalah agar tidak sampai terjadi konflik yang jauh mengerikan.

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

4 Perbuatan Hebat Soekarno yang Tak Dilakukan Presiden Indonesia Lainnya

Willem Eduard de Graaff, Pilot Hebat Nazi yang Masih Keturunan Indonesia