in

Ketahuan Melanggar, Oknum TNI Ini Pukul Polisi Lantaran Diingatkan, Netizen Dibuat Geram

Berkendara di jalan raya pastinya harus mematuhi hukum yang berlaku. Mulai dari menggunakan helm atau perlengkapan keselamatan lain, hingga membawa surat-surat penting yang dibutuhkan. Kalaupun tidak bawa kelengkapan, wajar dong kena tilang. Kalau dipikir-pikir, mending tilang deh ketimbang nyawa melayang karena kecelakaan. Sudah sebegitu perhatiannya dan sayangnya kan pak polisi dengan kita.

Tentang mematuhi tata tertib lalu lintas ini, rupanya beberapa waktu yang lalu seorang pengendara melakukan hal yang tidak patut ditiru. Bagaimana tidak, lantaran punya jabatan di TNI, dia mengelak diingatkan dan ditindak karena tidak memakai helm. Yang ada malah polisi tersebut diberi bogem mentah oleh tentara tersebut. Bagaimana hal itu bisa terjadi simak ulasan berikut.

Viral video oknum TNI pukul Polisi

Beberapa waktu yang lalu, sempat viral di  media sosial mengenai sebuah video pemukulan yang dilakukan oknum TNI. Rupanya tindak kekerasan itu terjadi lantaran pelaku yang bernama Serda Nopriadi Wira Sinaga tidak mau ditilang karena tidak menggunakan helm.

https://www.youtube.com/watch?v=5jWBmqWqO3g

Mirisnya, meskipun sudah ketahuan salah, oknum TNI itu malah berkali-kali memukul helm polisi yang mencoba mengingatkan dan menilangnya. Yang lebih disesalkan, kejadian tersebut masih terjadi di jalan raya dan ditonton oleh orang banyak. Sangat disayangkan ya, kelakuan oknum TNI yang satu ini, sangat berbeda dengan anggota yang lain. Bagaimana tidak, sebagai tentara, dia malah memberi contoh yang buruk bagi warga sipil.

Harus mendekam di penjara

Setelah video tersebut menyebar di dunia maya, rupanya pihak TNI langsung bergerak cepat untuk menyelidiki kebenarannya. Ya, akhirnya terbuktilah bahwa Serda Nopriadi Wira Sinaga memang benar melakukan hal tersebut. Kini, oknum TNI itu harus dibekuk di penjara dengan kaki dan tangan yang diborgol.

Kini ditangkap [image source]
Panglima TNI Gatot Nurmantyo sangat menyayangkan dan ingin minta maaf atas apa yang dilakukan oleh anggotanya itu. Setelah diselidiki lebih lanjut, rupanya dari data pemeriksaan rumah sakit, diketahui kalau Serda Nopriadi Wira Sinaga ternyata terkena sakit jiwa. Meskipun begitu, hukum harus tetap berlaku, dia akan tetap diadili. Tapi jelas, mengingat mentalnya terganggu akan dicarikan cara yang benar untuk menghukumnya.

Masalah lalu lintas jalan raya ini memang rumit

Dari dulu, masalah tata tertib lalu lintas ini memang rumit, masalahnya hal ini berhubungan dua instansi yang berbeda. Ada yang bilang kalau polisi tidak boleh menilang namun bisa mencatatnya untuk diserahkan pada PM. Namun ada juga yang mengatakan selama tidak menggunakan plat TNI, maka berhak menilang di tempat.

Serka WS [image source]
Terlepas dari itu semua, jika menengok kejadian pada  Serda Nopriadi Wira Sinaga, kita bisa tahu kalau letak salahnya adalah pada arogansi dari oknum TNI ini. Apalagi ketika terbukti kalau oknum TNI itu punya kelainan jiwa. Sekali lagi, yang salah bukanlah instansi namun pribadi dari pelaku yang memang tidak patut dicontoh. Jangan ditiru deh kelakuan oknum TNI yang satu ini, jabatannya digunakan dengan semena-mena.

Teladan jenderal TNI yang patut di contoh

Sebuah teladan diajarkan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mayor Bambang Soegeng dalam buku sejarahnya. Ya seorang anggota TNI yang pernah menjabat posisi tinggi ini rupanya juga pernah merasakan ditilang oleh seorang polisi. Ya, Mayor Bambang rupanya sangat suka berkeliling kota menggunakan motor. Namun pada suatu saat dirinya tidak sengaja menerobos lampu merah.

Mayor Bambang Soegeng [image source]
Akhirnya polisi yang melihatnya, menindak sang mayor Bambang. Ketika mayor Bambang menunjukkan dompetnya, polisi tersebut dibuat kaget bukan main. Pasalnya orang yang dia tilang adalah seorang jenderal dengan pangkat tinggi. Jenderal tersebut malah berkata “Memang saya yang salah. Saya menerima pelajaran dari Pak Polisi”. Seharusnya yang macam begini yang wajib di contoh, bukan hanya untuk oknum TNI yang salah itu,  tapi semua orang yang punya jabatan. Biar tidak dengan mudahnya memanfaatkan apa yang sudah diamanahkan.

Ini pelajaran buat kita untuk tidak memakai jabatan sebagai kedok untuk menyeleweng dari kewajiban. Justru malah sebaliknya, karena punya jabatan tinggi mesti lebih paham akan tanggung jawab. Malu kan kalau malah kelakuan buruk kita nanti ditiru oleh generasi selanjutnya.

 

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

3 Kuliner Es Krim Mengusung Tema ‘Panas Dingin’ Ini Dijamin Bikin Bingung tapi Nagih

Putri Konglomerat ini Tinggalkan Harta Warisan Senilai Triliunan Demi Bersanding dengan Pria Pujaannya