in

3 Tempat Berburu Barang Antik, Jadul dan ‘Seken’ di Ibukota

Baju bekas di Pasar Senen [image source]

Ibukota Jakarta adalah surga bagi yang suka  belanja atau shopping. Bahkan ada hajatan yang khusus digelar untuk memanjakan yang suka belanja. Jakarta Great Sale namanya. Di hajatan ini, diskon gede-gedean diberikan untuk mendukung program Jakarta sebagai kota shoping di Asia Tenggara.

Pokoknya di Jakarta  segala barang ada. Segala merek tersedia. Asal pas di kantong dan isi dompet saja. Mulai dari barang keluaran terbaru, sampai yang antik dan seken, tinggal pilih sesuai selera. Mau yang anyar, antik, jadul atau seken.

Atau bahkan jika rindu sesuatu yang pernah dinikmati di masa kecil pun ada.

Nah, artikel ini, sedikit akan mengulas tempat yang menjual barang antik, jadul dan seken di Jakarta. Berikut daftarnya.

1. Pasar antik Jalan Surabaya Menteng

Pasar barang antik ini ada dikawasan Menteng, Jakarta Pusat. Tepatnya terletak di Jalan Surabaya. Di sana,  ada 180-an kios yang berderet memanjang sepanjang pinggir jalan. Tempat ini terkenal sebagai pasar barang antik. Kalau kamu memang pemburu barang antik, dan kebetulan sedang ada di Jakarta, rasanya wajib singgah di Jalan Surabaya. Kios-kios barang-barang antik bisa dijajal satu persatu untuk mendapatkan barang yang kamu incar.

Pasar antik Jalan Surabaya, Menteng [image source]
Barang-barang antik yang dijual disana rata-rata buatan di bawah tahun 1970. Semuanya berasal dari dalam dan luar negeri. Meski judulnya kios, harganya juga bisa selangit. Tapi nilai barang yang dijual biasanya tak main-main.

Pokoknya saat ke sana kita seperti sedang mendatangi galeri atau museum. Tapi bukan dalam ruangan besar. Namun dalam deretan kios. Anda mau cari topeng lawas, atau hendak mengoleksi guci tempo dulu, atau koper jadul, pemutar musik kuno, di sana banyak yang jual. Tinggal pilih, dan bisa tawar menawar harga. Asyik bukan?

2. Toko Cemal Cemil

Toko ini beda dengan yang lain. Ini bukan toko biasa. Namanya Toko Cemal-Cemil. Toko Cemal-Cemil Ada di jalan yang terletak di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.  Tepatnya di Jalanan Kemang Selatan, No 20 Jakarta selatan. Kalau merunut riwayatnya Toko Cemal-Cemil  awal mula didirikan oleh Eby Karsono dan dua orang temannya Yeany Dahlan dan Satyorini Purawan. Mereka yang kini tercatat sebagai pengelola Toko Cemal-Cemil.

Toko Cemal Cemil Kemang [image source]
Lalu apa sih yang unik dari Toko Cemal-Cemil?  Toko ini memang menjual cemilan. Tapi bukan cemilan biasa. Cemilan yang disediakan di toko ini, adalah berbagai makanan kecil era jaman baheula. Terutama yang pernah dibuat di era tahun 70 sampai 80-an.

Jadi bagi yang kangen makanan zaman dulu, penganan masa kecil, silahkan datang ke Toko Cemal-Cemil. Dan bagi yang penasaran ingin tahu cemilan jaman jadul, Cemal-Cemil tempatnya yang tepat.  Ada kuping gajah, gulali kancing dan makanan yang pernah tenar di era dulu. Mungkin rasa dan harganya agak berbeda. Karena harga makanan tempo dulu di jaman sekarang ya mengikuti dompet masa kini.

Toko ini juga tak hanya jualan cemilan jaman beheula. Tapi toko ini juga menjual barang-barang jadul era tahun 70 dan 80-an.

3. Pusat Pakaian Seken Pasar Senen

Nah, ada satu tempat lagi bagi yang suka barang-barang Seken. Pasar Senen, adalah salah satu surga bagi mereka yang ingin tampil modis dan bermerek, tapi berkantong tipis. Di pasar ini, berderet kios-kios yang menjual pakaian bekas impor dengan merek-merek terkenal.

Baju bekas di Pasar Senen [image source]
Di sini,  asal jeli, Anda memilih bisa dapat pakaian merek ternama dunia dengan harga super miring. Beragam pakaian impor dijual, mulai baju, celana, kaos, kemeja, jas bahkan sampai celana dalam. Tas-tas bermerek pun banyak dijajakan. Mau tampil dengan pakaian bermerek tapi kantong pas pasan? Pergi saja ke Pasar Senen. Dengan modal ratusan ribu, Anda sudah bisa membawa pulang beberapa pakaian dengan merek tenar. Asal pintar nawar saja ya…

Entah bagaimana, memang ada orang-orang yang hobinya mengulik masa lalu. Entah itu lewat mendalami sejarah, koleksi barang antik, doyan makanan jadul, hingga suka pakai baju jaman bapaknya. Ini adalah salah satu fenomena menarik masyarakat ibukota. Tak semua lari ke mall, tapi ya

Written by Agus Supriyatna

Leave a Reply

Fakta Mencekam di Balik Blutgasse, Gang Paling Berdarah di Austria

Perbandingan Militer Indonesia vs Korea Utara, Siapa yang Lebih Gahar?