in

Enam Adab Dalam Mengokohkan Tali Silaturahim Dalam Islam

Silaturahim (c) persisalamin
Silaturahim (c) persisalamin

Islam selalu mengajarkan kebaikan dan kedamaian. Setiap poin kehidupan selalu di atur dengan sangat detail di dalam Al-Qur’an maupun As-Sunnah. Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk selalu menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup, agar manusia tidak berjalan dan berlaku seenaknya sehingga membuat kerusakan di muka bumi ini. Al-Qur’an dan As-Sunnah mengajarkan dan menuntunkan banyak hal yang membuat jalan kehidupan manusia sesungguhnya menjadi lebih mudah dan lebih ringan untuk dilalui. Namun seringnya manusia lalai dan bahkan justru menolaknya, sehingga kehidupannya di dunia menjadi berantakan dan sulit, dan di akhirat kelak menjadi jauh dari kebahagiaan serta tak akan pernah mencium wangi Syurga. Na’udzubillaah…

Sebagai makhluk sosial, ummat muslim tentu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Bahkan orang yang merasa paling mandiri dan bisa melakukan apapun sendiri saja tak akan pernah mungkin mampu mengubur dirinya sendiri saat dia kelak mati, dia akan membutuhkan orang lain untuk menyolati, memandikan, mengkafani, dan menguburkannya. Itulah mengapa, menjaga hubungan baik dengan sesama ummat manusia adalah kewajiban bagi setiap ummat muslim. Dengan mempererat tali silaturahim dengan orang lain, maka Allah akan melapangkan pula rezekinya serta memudahkan langkah kehidupannya. Apalagi jika dari silaturahim tersebut kemudian menjadikan setiap insan memiliki rasa cinta dan kasih sayang yang besar pada saudaranya hingga merasakan nikmatnya ukhuwah atau persaudaraan yang tak hanya akan dirasakan di dunia namun juga kelak di akhirat. In shaa Allah.

Nah, berikut ini adalah adab-adab dalam menjalin silaturahim dengan orang lain dalam Islam. Apa sajakah itu?

1. Saling Mendo’akan

Mengucapkan dan menjawab salam sesungguhnya adalah sebuah bentuk pemberian do’a yang dibalas dengan pemberian do’a pula. Kewajiban sesama muslim adalah mendo’akan saudaranya, dengan do’a-do’a terbaik kepada Allah. Dengan mengucapkan dan membalas salam, akan muncul sebuah rasa hangat dan memunculkan rasa ukhuwah yang semakin erat di antara sesama ummat muslim.

Saling Mendo'akan (c) erfanfaris
Saling Mendo’akan (c) erfanfaris

Tak perlu kita ragu atau bahkan gengsi untuk memberi salam terlebih dahulu kepada orang lain, baik yang kita kenal ataupun tidak. Orang tersebut pasti akan membalasnya dengan senyum yang sama manisnya dengan senyum kita kepadanya. Dan jika dia tak membalasnya, maka Allah telah menyiapkan pahala tersendiri bagi kita yang tetap sabar. Mendo’akan saudara juga tak perlu diminta, kita bisa mendo’akan saudara kita diam-diam tanpa sepengetahuan dia dan tak perlu kita sampaikan, karena sesungguhnya do’a yang diam-diam tersebut lebih disukai oleh Allah.

2. Memberikan Hadiah

Siapa yang tak bahagia saat mendapatkan hadiah dari saudara atau sahabatnya. Hadiah tak harus mahal atau mewah, namun memberikan kesan yang baik dan hangat bagi si penerima. Apalagi jika hadiah tersebut diberikan dengan ikhlas dan penuh ketulusan. Memberikan hadiah kepada saudara atau sahabat tak harus saat dia berulang tahun atau merayakan pernikahannya, namun saat tak ada hari istimewa apapun bisa tiba-tiba kita beri dia kejutan dengan memberikan hadiah kepadanya.

Memberikan Hasiah (c) pondokassunnah
Memberikan Hasiah (c) pondokassunnah

Memberikan hadiah juga merupakan bukti dari kita bahwa saudara atau sahabat kita itu adalah orang yang berarti atau spesial bagi kita. Dan itu tentu akan membuatnya sangat bahagia.

3. Bertamu Ke Rumah

Salah satu yang tak boleh kita lupakan dalam menjalin silaturahim dengan seseorang adalah dengan bertamu ke rumahnya. Tentunya dengan kita membawa oleh-oleh untuknya, bukan malah kita datang dan meminta hidangan.

Silaturahim (c) persisalamin
Silaturahim (c) persisalamin

Jika tuan rumah menyambut kita dengan hidangan dan mempersilahkan kita makan, walau sebenarnya kita dalam keadaan kenyang, sebaiknya kita makan saja walau sedikit, karena itu merupakan salah satu adab untuk menghargai tuan rumah. Tujuan kita bertamu ke rumah saudara atau sahabat kita tentunya adalah membawa kabar baik, bukan malah membuat tuan rumah sedih. Dalam bertamu juga kita harus sopan dan menghargai tuan rumah.

4. Saling Menolong

Ini adalah poin yang tak mungkin terlupakan dalam menjalin silaturahim dengan seseorang. Jika ada saudara atau sahabat kita yang membutuhkan pertolongan dan kita mampu menolongnya, sudah suatu kewajiban kita untuk menolongnya. Bukan dengan berharap ketika suatu hari kita membutuhkan pertolongannya gentian dia yang akan menolong kita, namun niatkan semua agar Allah meridhoi langkah kehidupan kita dalam menggapai syurganya.

Rasanya memang sering sulit, apalagi jika kita juga sedang sibuk atau repot namun tiba-tiba ada saudara atau sahabat yang meminta tolong kita, kita seringnya menolak dengan alasan sibuk, padahal sebenarnya kita mampu menolongnya. Rasulullaah SAW dahulu pernah akan berbuka dan hanya membawa kurma, namun ketika ada seorang tua yang kelaparan mendekatinya dan minta makan, Rasulullaah memberikan kurmanya dan beliau memilih menahan lapar. Masya Allah…

5. Saling Menasehati

Poin ini adalah poin yang sering kita lupakan. Apalagi ketika kita beranggapan malas mengurusi urusan orang lain, biar saja dia melakukan apapun yang penting tidak merugikan kita. Astaghfirullaah, jangan sampai pikiran itu datang kepada kita dan membuat kita menjadi manusia picik nan egois yang tak mau berbagi kebaikan dengan orang lain. Saling menasehati adalah sebuah kewajiban bagi sesama ummat muslim.

Menasehati juga ada adabnya, yaitu dengan cara yang baik, lembut, tidak memaki atau menghina, dan tidak dilakukan di hadapan orang banyak. Seringnya kita bukan malah menasehati saudara atau sahabat kita yang salah, namun kita malah menghakimi atau membuka aibnya di depan umum. Sedangkan menasehati sendiri sebenarnya adalah sebuah bentuk kasih sayang sesama ummat muslim satu dengan yang lainnya. Jika ada saudara kita yang salah jangan justru kita diamkan atau malah dukung, namun ingatkan dan nasehati dia dengan penuh kasih sayang.

6. Menjenguk Ketika Sakit

Yang terakhir adalah ketika ada saudara atau sahabat yang sakit, sebaiknya sempatkan waktu kita untuk datang menjenguknya dan membawakan beberapa makanan atau barang yang bisa membuatnya senang. Dengan mendatanginya kala sakit, akan membuat saudara atau sahabat kita senang karena merasa kita menyayangi dan memperhatikannya. Tak hanya itu, kita do’akan juga agar Allah segera mengangkat penyakitnya dan mengampuni dosa-dosanya.

Nah, itulah tadi 6 adab yang perlu kita jaga dalam mempererat tali silaturahim atau ukhuwah dengan saudara atau sahabat kita. Semoga Allah senantiasa menguatkan dan mengokohkan tali persahabatan kita sesama ummat muslim hingga ke syurgaNya kelak. Aamiin. (sof)

Written by Sofia Fitriani

Leave a Reply

Kejatuhan Peti Mati (c) bbci

7 Kasus Kematian Yang Cukup Konyol di Era Victoria

Memasang Iklan Mantan (c) oddee

7 Kisah Pacar Terburuk di Dunia