in

Susahnya Hidup di Pedalaman Ini Bakal Bikin Orang Kota Sujud Syukur

Saat ini masyarakat seperti dimanjakan dengan segala kemudahan yang ada di sekitar. Hal itu mungkin berlaku untuk kita yang hidup di kota besar ya. Aneka kemudahan bisa kita dapatkan mulai dari komunikasi, informasi, kesehatan, dan lainnya. Tapi ya namanya manusia memang tidak pernah merasa puas dan selalu ingin mendapat hal yang lebih.

Untuk anak-anak kota yang selama ini selalu merasa kurang puas dengan apa yang dimiliki, di bawah ini ada beberapa kenyataan tentang sulitnya hidup di pedalaman yang seketika dapat menyadarkan kita.

Sudah ada teknologi 4G

Cari sinyal [image source]
Bila di kota akses internet semakin membaik dengan adanya teknologi 4G, coba bandingkan dengan saudara kita yang ada di pelosok Indonesia sana. Boro-boro 4G, indikator sinyal EDGE saja mereka sudah sangat berbahagia, bahkan munculnya bar sinyal tanpa indikator internet saja bisa membuat kegirangan. Meskipun mendapatkannya harus dengan tenaga ekstra seperti menggantung HP di pohon, menelpon sambil duduk di jendela, berjalan jauh ke pelabuhan, dan lainnya.

Akses pendidikan yang mudah

Akses pendidikan [image source]
Hampir semua sekolah di daerah perkotaan sudah dilengkapi fasilitas yang memadai. Mulai dari gedung yang permanen, alat olahraga lengkap, buku perpustakaan sudah up date, dan akses ke sekolah mudah. Namun bagaimana dengan murid-murid di pelosok sana? Mereka harus puas dengan hanya belajar menggunakan buku lama yang diwariskan turun temurun dari kakak kelas. Untuk ke sekolah pun mereka harus berjuang naik turun gunung, melewati jembatan, menaiki perahu, dan lainnya.

Akses transportasi dalam sekali klik

Akses transportasi [image source]
Bagi warga perkotaan tidak sulit bila ingin bepergian karena sudah pasti ada kendaraan pribadi yang bisa digunakan, atau bisa juga menggunakan jasa ojek online dengan harga murah. Sedangkan bagi mereka yang ada di belahan Indonesia lain harus punya 1001 cara bila ingin bepergian. Mereka yang tinggal di daerah pegunungan tanpa ada transportasi umum harus kuat jalan kaki berjam-jam untuk bepergian ke kampung sebelah. Sementara masyarakat kepulauan harus menunggu tumpangan kapal kalau ingin pergi, itupun harus disesuaikan dengan kondisi angin dan gelombang laut.

Akses informasi cukup dengan “OK Google!”

Akses informasi [image source]
Nah bagi masyarakat perkotaan, tentu tidak sulit untuk mencari informasi karena mereka sudah memiliki smartphone yang dilengkapi jaringan internet stabil. Lalu bagaimana dengan mereka di desa terpencil? Informasi hanya bisa di dapat bila ada orang setempat pulang ke desa dari kota sekitar. Itu pun terkadang sudah merupakan informasi lama yang mereka terima.

Bila sakit banyak kemudahan untuk berobat

Akses kesehatan [image source]
Di kota pastinya akan sangat mudah menemukan apotek dan rumah sakit bila kita memiliki masalah kesehatan. Hal itu tentu saja berbeda dengan di daerah terpencil. Tidak semua desa memiliki fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang stand by dalam 24 jam. Bila ingin berobat, kebanyakan dari mereka masih mengandalkan dukun kampung. Dan jika sudah terlalu parah, butuh waktu berhari-hari untuk membawa sang pasien atau mendatangkan dokter ke desa mereka.

Ingin hiburan apapun sudah tersedia

Hiburan [image source]
Masyarakat kota tentunya tak akan pernah kehabisan hiburan. Mulai dari mall yang berjajar, bioskop yang menyuguhkan film-film terbaru, dan lainnya. Sedangkan untuk mereka yang tinggal di wilayah pedalaman akan sangat sulit mendapatkan hiburan. Bayangkan saja dengan listrik yang minim mana bisa digunakan untuk menyalakan televisi? Paling-paling hiburannya bisa dinikmati dalam upacara adat yang menyuguhkan hiburan tradisional.

Dengan lengkapnya fasilitas dan banyaknya kemudahan yang bisa didapat di kota harusnya bisa membuat kita bersyukur karena bila dibandingkan dengan kehidupan saudara kita di wilayah terpencil Indonesia hidup kita sudah sangat sempurna. Lebih baik kita bersyukur daripada terus mengeluh tanpa solusi.

Written by Faradina

Leave a Reply

Menguak Sejarah Patung Liberty Yang Diduga Terinspirasi dari Sosok Wanita Muslim

Misteri Malik Al-Hind, Pria Indonesia yang Dikatakan Pernah Berjumpa Nabi Muhammad