in

Surat Cinta untuk ISIS yang juga Sentil Banyak Pihak

fiSuratToISIS
fiSuratToISIS

Internet Indonesia menjadi ramai dan penuh tagar bermacam-macam. Mulai dari #Pray4jakarta, #PrayForJakarta, #JakartaKeras, #IndonesiaHebat sampai dengan #KamiTidakTakut, bermunculan sesaat setelah aksi teror bom yang dilakukan oleh gerilyawan ISIS di Tanah Air. Walaupun aksi teror pada 14 Januari 2016 kemarin mengakibatkan 2 orang meninggal dan banyak orang lainnya terluka, tetapi banyak netizen di Indonesia memperlihatkan ketidaktakutannya kepada ‘konser’ yang dilakukan ISIS di sekitaran Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat tersebut.

Selain meme-meme bernada cemooh, ejekan, sindiran sampai dengan pembullyan massal melalui jejaring sosial dan forum-forum, tidak sedikit pula tulisan unik, menarik, lucu sekaligus tajam bermunculan di dunia maya. Salah satunya adalah yang dibuat oleh seorang pengguna Facebook bernama Denny Siregar.

Tulisan yang berjudul “Surat Cinta untuk ISIS” tersebut sangat mudah dicerna, lucu dan sangat mengena. Bahkan di dalamnya juga berisikan sindiran terhadap keadaan sosial di Indonesia sekaligus sentilan terhadap beberapa pihak. Berikut ini tulisan lucu dan tajam dari Denny Siregar.

Kutipan Surat Cinta untuk ISIS karya Denny Siregar [image source]
Kutipan Surat Cinta untuk ISIS karya Denny Siregar [image source]

SURAT CINTA UNTUK ISIS

Wahai kalian kelompok ISIS, teroris, ekstrimis, Jihadis dan semua yang berakhiran is….

Sungguh terlalu kalian men-teror kami. Kalian pikir kami ini Perancis ? Atau Turki ? Atau Kenya ? Sehingga kalian sok menjadi jagoan di negara ini ?

Apa kalian tidak tahu, bahwa teror kalian tidak berlaku di negara kami ? Kenapa ? Karena selama puluhan tahun, setiap waktu, kami selalu bersentuhan dengan yang namanya teror…

Kalian lupa bahwa kami sudah terlatih menghadapi teror yang bernama debt colector. Yang tiap saat, kalau telat bayar, krang kring ke kantor kami, ke rumah kami, bahkan sampai ke sekolah anak kami. Kami terbiasa dengan itu. Kalian tidak lebih seram dari ambon-ambon dan batak-batak itu. Kalian terlalu imut bagi kami…

Kalian gak tahu bahwa kami tiap hari diteror dengan sinetron produksi Raam Punjabi ? Apa yang lebih mengerikan dari itu ? Sinetron yang sekolahnya pacaran mulu, yang penuh banci2an, dan ga perlu otak utk mencerna. Udah gitu serinya sampe tujuh lagi. Palak kali kami…

Hei ISIS ! Tau kan bus sumber kencono ? Yang larinya kayak anjing ngejar maling ? Berani naik itu ? Taruhan pasti kalian terkencing2. Lah kami ? Bahkan senang duduk samping supir, sambil berasa maen need for speed. “Kurang cepat, pir… Kiri kosong, pir… Yak, salip pir..”

Tambah lagi kopaja ma metromini. Yang gak bisa liat lawan sedikit, kernetnya langsung tereak, “Rapat belakang, rapat belakang… Tareeeekkk…” Dan kami harus loncat dengan satu kaki melayang di awan.

Apa yang lebih teror dari itu ?

Yang lebih gila, 10 tahun negara kami berada di ujung tanduk kebangkrutan. Bagi negara lain itu sudah teror diatas teror. Tapi pemimpin kami yang pemberani dengan santainya bikin album dan negara ini jalan sendiri. Kalian mau ngetes kegilaan kami ?

Mau tahu kegilaan kami yang lain ? Teror ayam pun, kalau sudah matang kami namakan teror mata sapi. Lah, itu istilahnya darimana coba ? Mirip aja kagak…

Kalian mau tahu teror yang lain yang selalu kami hadapi ? Teror sms ! Yang mama minta pulsa-lah, adek di kantor polisi-lah, yang telpon nangis2 ngakunya kecelakaan-lah.. Dan kalian tahu apa yang kami lakukan ? Kami bully, kami screenshot dan kami tertawakan ramai2 di fb…

Kami sudah kenyang dengan teror.. Kalau mau belajar neror, belajar ke kami. Mau tau rajanya teror ? Datang ke senayan. Disana tukang teror semua, yang penting ada komisi. Kalau gada komisi, mereka tidur lagi. Gilanya lagi, kalau ketangkep, mereka dadah2 di tipi. Tidak ada yang mereka takuti. Bahkan Tuhan-pun, kalau bisa, mereka sambangi. “Tuhan, apa ga ada proyek pengadaan parfum di surga ? Biar kami yang urusi..”

Jadi, apa gunanya kalian teror kami ? Kalian tidak neror pun, kami sudah gila semua.

Kalian sibuk ngebom, tembak2an, PKL malah berdatangan. “Wah ada keramaian.. Kacang2, yang haus yang haus, kacang… Bapak dari ISIS ? Haus, pak ?” Mereka sudah gak takut, Sis… Tiap hari mereka berhadapan ma trantib. Kejar2an. Malah mereka berdoa supaya kalau bisa kalian datang tiap hari, biar ramai terus, bisa buka lapak dagangan.

Gak usah sok neror, lah sis… Kami disini punya haji lulung yang ludahnya aja ngeluarin api. Kalian ga takut apa ? Atau perlu kami keluarkan orang yang lebih sakti ? Yang mampu menanam pohon di senayan meski kebakarannya di kalimantan ? Bisa mati kalian nanti…

Gua bilangin ya sis, kalau mau nyandera orang disini jangan salah pilih, nanti malah nyandera cabe2an… Pas kalian gertak, “Angkat tangan !!” Eh, dia ngomong, “t4ng4n y4nk mn4 y4k hRu5 d1 4n6k4tx ?” Bingung kan ? Habis gitu mereka minta selfie, trus pasang wajah bebek2an…

Udah malam, sis… Gua dah ngantuk. Siapa pemimpin kalian ? Santoso ? Bilangin, namanya dah ketinggalan jaman.. Anak gaul sekarang namanya Jeffry.. Please deh, ah.. Jarang nonton tipi sih.

Nb : Ini Indonesia, Sis.. Camkan itu. Disini mau jadi teroris daftar dulu ke MUI, biar halal. Sini, minum kopi.. Kenapa ga mau ? Takut di sianida ?

Pulanglah, Sis…kalian gak laku disini… Kami sudah kebanyakan pelawak di negara ini, jangan ditambah kalian lagi.

Ngeliat aksi kalian hari ini kami malah ketawa. Bahkan kami kalau ketawa bisa sambil split. Ngeri, kan sis ?

Menarik bukan? So, why we’ve affraid with that terror? Orang Indonesia sepertinya sudah kenyang terhadap ‘teror’ dari dalam. #KamiTidakTakut.

Written by Diah

Leave a Reply

Wanita Indonesia Ini Adalah Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Laksamana Laut

5 Orang Ateis Paling Berpengaruh ini Membawa Perubahan Besar Pada Dunia Modern