in

Mengenal Xingu, Suku Berisi Wanita Cantik yang Kemampuan Bertarungnya Luar Biasa

Siapa yang tidak mengenal Wonder Woman, salah satu superhero terkenal besutan komik DC. Kecantikan serta kekuatannya sudah sangat dikenal di seantero jagad. Ya, perempuan super ini memang dilahirkan dari bangsa petarung perempuan bernama Amazon. Bangsa yang semuanya wanita dan dikenal tangguh dan suka akan pertarungan.

Bicara mengenai para petarung wanita, di dunia nyata ternyata ada juga yang seperti bangsa Amazon ini. Ya, namanya adalah suku Xingu. Alih-alih hanya diajarkan memasak, perempuan suku ini dididik sejak dini untuk berduel. Tertarik dengan kisah para petarung wanita ini? Simak ulasan berikut ini.

Sebelum mengikutinya, harus di tatto

Tatto Xingu [image source]
Ya, tatto sangat identik dengan sebuah kepercayaan suku. Dengan memberikan tatto pada tubuh, diyakini kekuatan di alam akan masuk ke dalam raga. Uniknya, pemberian tatto dilakukan dengan cara yang tradisional sehingga bakal memberikan rasa sakit yang luar biasa. Ini adalah kewajiban para petarung, sebelum memasuki arena. Ritual pembuktian kekuatan itu disebut Huka-Huka, sedangkan suku yang paling terkenal mengikuti ritual ini adalah suku Xingu. Suku ini berada di sekitar hutan hujan Amazon. Ritual ini biasanya diadakan satu tahun sekali dan diikuti oleh seluruh jagoan suku.

Saling tantang antar jagoan

Suku Xingu [image source]
Uniknya, sebelum bertanding seorang bisa menantang lawan yang dia anggap sepadan. Para jawara dari ritual ini tidak mau posisinya diambil dengan mudah, sebaliknya para penantang menginginkan posisi puncak, hal itu lah yang membuat ritual Huka-huka ini menjadi sangat seru. Bahkan orang asing yang datang ke daerah Huka-huka diselenggarakan, boleh berpartisipasi menantang para jawara yang ada di sana. Itulah yang membuat pemerintah setempat menjadikan tradisi dari suku Xingu ini sebagai obyek wisata dan budaya.

Huka-huka, gulat adu kekuatan

Adu kekuatan [image source]
Acara utama dari Huka-huka sendiri adalah sebuah gulat. Setiap petarung harus melawan setiap penantang, hingga nantinya cuma dirinya yang tersisa di arena. Karena itu tidak sembarangan orang bisa bertahan lama dalam pergulatan ini. Acara dimulai dengan pertandingan gulat untuk para pria, jika sudah ditemukan pemenang, baru para petarung wanita ini berlaga di arena. Tanpa matras alias beralaskan tanah, para petarung wanita ini harus menjatuhkan satu sama lain hingga cuma dirinya yang akan tersisa. Pemenang Huka-huka akan mendapatkan penghormatan khusus dari para tetua suku adat.

Bukan hanya bergulat, memanah dan uji ketahanan pun dilakukan

Uji ketahanan [image source]
Bergulat memang acara utama, namun segmen lain juga tidak kalah menarik. Selain Huka-huka, para petarung itu juga wajib berpartisipasi pada pertandingan lainnya. Meskipun seorang wanita, tidak ada perlakukan khusus dalam ritual ini. Menggendong balok besar dan memanah adalah beberapa pertandingan yang harus mereka lalui. Untuk itu bukan hanya dituntut untuk pandai bergulat, para wanita ini juga dituntut untuk mahir dalam bidang lainnya. Hingga jadilah mereka seperti para kesatria perempuan.

Dilatih sejak dini

Sejak dini [image source]
Hanya untuk ikut ajang ini saja sudah menjadi kehormatan bagi para anggota suku, apalagi memenangkannya. Ada sebuah kebanggaan tersendiri bagi para suku jika menjadi jawara di acara ini karena bakal membuktikan kalau mereka lebih unggul dari yang lain. Oleh karena itu, tidak sedikit dari para wanita suku ini dididik bertarung sejak kecil. Mulai dari bergulat, memanah, adu kekuatan harus mereka kuasai.

Dididik sejak kecil, membuat para wanita suku Xingu tidak bisa diremehkan. Bukan hanya pandai memasak dan berdandan, para wanita ini juga lihai saat berkelahi. Jadi jangan harap kalau ingin menggoda para perempuan suku Xingu, baru mau mencolek sudah babak belur dibuatnya.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

Inilah Celana Dalam yang Harganya Tembus Rp 11 Milyar, Padahal Cuma Kain Doang

3 Kasus Penjarahan dan Pencurian Benda Bersejarah yang Pernah Bikin Heboh Indonesia