in

Srikanth Bolla, Terlahir Buta Tapi Kini Jadi CEO Perusahaan Bernilai Rp 98 Miliar

Terlahir berbeda atau memiliki keterbatasan jelas jadi tantangan tersendiri. Tak hanya harus berjuang lebih keras dari orang biasa tapi juga harus kuat menerima berbagai macam cibiran atau ejekan dari orang lain. Bahkan yang lebih parah adalah ketika direndahkan oleh orang lain. Ah, rasanya ingin menyerah saja dalam hidup ini. Tapi tidak bagi Srikanth Bolla.

Srikanth terlahir sebagai tuna netra. Waktu kecil, sejumlah teman, tetangga, dan kerabat keluarganya sempat menyuruh orang tua Srikanth untuk menyerah saja. Srinkanth dianggap tak punya harapan hidup. Apalagi ia terlahir dari keluarga miskin dan tak berpendidikan. Pendapatan orang tuanya saja hanya 300 dolar atau sekitar 4 juta rupiah per tahun. Jelas kalau dipikir-pikir uang segitu tak cukup untuk membiayai semua kebutuhan hidup apalagi membesarkan Srinkath yang berbeda dari anak kebanyakan. Namun, orang tua Srikanth bersikukuh untuk tetap membesarkan putranya tersebut semampu mereka.

1. Orang Tua Srikanth Berusaha yang Terbaik untuk Membesarkan Putranya Tersebut

Meski mendapat cibiran dan bujukan untuk mengabaikan Srikanth, orang tua Srikanth tetap berusaha untuk membesarkan putranya sebaik mungkin. Bahkan mereka selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan yang positif untuk Srikanth. Walaupun secara ekonomi mereka kekurangan tapi untuk urusan kasih sayang mereka sangat kaya.

Orang Tua Srikanth Berusaha yang Terbaik untuk Membesarkan Putranya Tersebut [ Image Source ]
Orang Tua Srikanth Berusaha yang Terbaik untuk Membesarkan Putranya Tersebut [ Image Source ]
“Mereka adalah orang terkaya yang kukenal,” ungkap Srikanth yang merasa beruntung punya orang tua yang begitu peduli dan mengasihinya. Srikanth pun merasa orang yang paling beruntung di dunia karena memiliki orang tua yang sangat mencintainya. Hal inilah yang tampaknya jadi motivasinya untuk bisa jadi orang sukses ke depannya.

2. Dulu Sering Dikucilkan Saat di Sekolah

Di sekolah, Srikanth sering dikucilkan. Ia sempat ditolak bersekolah di desanya. Sampai akhirnya dipindahkan ke sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus tempat ia akhirnya bersinar di bidang akademik juga memiliki hobi bermain catur dan kriket. Meski sekolahnya tak selalu berjalan mulus, ia beruntung memiliki seorang guru yang mengubah semua mata pelajaran dalam bentuk audio sehingga bisa dipelajari dengan mudah oleh Srikanth. Ia sering mendapat bangku terakhir dan tak diikutsertakan dalam kegiatan olahraga atau diajak bermain. Meski begitu, Srikanth membuktikan dirinya istimewa dengan selalu mendapat ranking di kelasnya.

Dulu Sering Dikucilkan Saat di Sekolah [ Image Source ]
Dulu Sering Dikucilkan Saat di Sekolah [ Image Source ]
Di bidang akademik, kecerdasannya tak bisa diremehkan begitu saja. Namun, ketika ia ingin belajar Sains, pihak Andhra Pradesh Education Board menolak permintaannya tersebut. Alasannya adalah seharusnya orang tuna netra seperti Srikanth mengambil jurusan Seni seperti yang sudah-sudah dan bukan Sains. Srikanth tak lantas diam begitu saja. Ia mengajukan permohonan dan setelah menunggu enam bulan, permohonannya untuk masuk Sains akhirnya terkabulkan. Dan ia pun membuktikan kalau dirinya mampu di bidang Sains dengan selalu masuk dalam jajaran peringkat tertinggi di kelas.

Ujian tak berhenti di situ saja. Ketika ia berniat untuk masuk jurusan teknik di universitas terkemuka, Indian Institute of Technology, ia ditolak. Perlakuan tak adil yang diterima Srikanth itu jelas membuatnya marah, “Kalau IIT tak menginginkanku maka aku juga tak menginginkan IIT.”

3. Diterima di 4 Universitas Top di Amerika

Penolakan yang ia dapat dari Indian Institute of Technology tak dengan serta merta menghilangkan semangatnya. Srikanth akhirnya memutuskan untuk mendaftar di sejumlah univeristas di Amerika. Tak disangka ia diterima di empat universitas top, yaitu Massachusetts Institute of Technology (MIT), Stanford, Berkeley, dan Carnegie Mellon. Akhirnya ia memutuskan untuk kuliah di MIT dan menjadi mahasiswa internasional tuna netra pertama di sana. Srikanth lulus dari MIT tahun 2012. Tak lama kemudian, dia kembali ke India dan membangun perusahaan sendiri.

 Diterima di 4 Universitas Top di Amerika [ Image Source ]
Diterima di 4 Universitas Top di Amerika [ Image Source ]
Melepas peluang bekerja di perusahaan bergengsi di Amerika, Srikanth mendirikan Samanvai, sebuah organisasi nirlaba di Hyderabad yang bergerak di bidang penyediaan penyediaan jasa untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Dia juga aktif meningkatkan literasi Braille, perpustakaan digital, dan perusahaan percetakan Braille untuk menyedikan jasa tutorial untuk para murid. Lambat laun, Srikanth berhasil mementori dan mendidik lebih dari 3 ribu murid. Wow, sungguh pencapaian yang luar biasa, ya.

4. Mendirikan Perusahaan yang Mempekerjakan Orang-Orang Difabel

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh orang-orang difabel atau berkebutuhan khusus adalah lapangan pekerjaan. Srikanth akhirnya mengambil langkah besar dalam hal ini. Tahun 2012 itu juga, Srikanth mendirikan Bollant Industries Pvt. Ltd., dengan tujuan untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang-orang dengan keterbatasan fisik. Perusahaan ini memproduksi produk-produk ramah lingkungan seperti piring dari daun pinang, cangkir, nampan, alat makan, dan sendok, cangkir, dan piring sekali pakai. Perusahaan ini juga memproduksi bahan perekat dan tinta untuk keperluan percetakan.

Mendirikan Perusahaan yang Mempekerjakan Orang-Orang Difabel [ Image Source ]
Mendirikan Perusahaan yang Mempekerjakan Orang-Orang Difabel [ Image Source ]
Adalah Ravi Mantha yang kemudian menjadi angel investor Bollant Industries Pvt. Ltd. Ravi tak hanya jadi investor tapi juga mentor bagi Srikanth. Saat ini, Bollant Industries Pvt. Ltd. sudah mempekerjakan lebihd ari 150 orang berkebutuhan khusus dan memiliki lima unit produksi. Penjualan tahunannya sudah mencapai 70 juta rupee atau sekitar 13 miliar rupiah. Jelas bukan angka yang kecil, ya.

5. Perusahaannya Kini Bernilai Sekitar 98 Miliar Rupiah

Srikanth kini sudah menjadi CEO perusahaan yang bernilai 7,5 juta dolar atau sekitar 98 miliar rupiah. Perjuangannya akhirnya berbuah manis. Dan ada nilai-nilai yang selalu ia pegang hingga sampai mengantarnya mencapai puncak kesuksesan menjadi CEO di usia yang relatif muda, yaitu 23 tahun.

Perusahaannya Kini Bernilai Sekitar 98 Miliar Rupiah [ Image Source ]
Perusahaannya Kini Bernilai Sekitar 98 Miliar Rupiah [ Image Source ]
“Berbelas kasih itu bukanlah perkara memberi koin pada pengemis saat lampu merah. Tapi menunjukkan seseorang cara hidup dan memberi kesempatan mereka untuk berhasil. Tunjukkan belas kasih dan buat orang-orang jadi kaya. Libatkan orang lain dalam hidupmu dan enyahkan rasa kesepian. Dan yang terakhir berbuat baiklah maka kebaikan itu akan kembali lagi padamu,” paparnya. Satu lagi pernyataan yang sangat inspiratif dari Srikanth adalah ketika ia berujar, “Dunia menatapku dan berkata, ‘Srikanth, kamu tak bisa apa-apa.’ Lalu aku menatap balik dunia dan berkata, ‘Aku bisa melakukan apapun’.” Sungguh keterbatasan bukanlah penghalang untuk sukses. Asal ada kemauan, komitmen, dan usaha yang tak pernah putus, kesuksesan itu cepat atau lambat pasti akan didapatkan.

Written by Endah Boom

Leave a Reply

5 Hal Ini Bikin Wisatawan Kapok ke Bali Meski Tempat Wisatanya Menakjubkan

Waspada! 5 Tanda-Tanda Aneh Ini Muncul Ketika Jin Mulai Jatuh Cinta dengan Manusia