in

Anteng Sebentar, Perut Sinabung Kembali Membesar dan Memanas

Sinabung adalah gunung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Aktivitas Gunung Sinabung tidak dapat diprediksi. Kadang naik, kadang turun. Warga sekitar terkadang bingung, sedikit-sedikit diharuskan mengungsi. Karena takut jika sewaktu-waktu Gunung Sinabung akan meledak.

Gunung Sinabung terakhir meletus pada tahun 2013. Dan setelah kejadian itu aktivitasnya terus fluktuatif. Bahkan bertahan hingga dua tahun. Berikut ini adalah ulasan terkait naik-turunnya aktivitas Sinabung yang membuat semua orang bingung.

1. Aktivitas Yang Naik-Turun Dengan Cepat

Gunung Sinabung dikenal sebagai gunung yang tak bisa ditebak. Aktivitas vulkaniknya bisa naik turun dengan cepat. Bahkan kadang langsung memuntahkan material tanpa bisa diantisipasi. Sejak meletus terakhir pada 23 September 2013 silam, aktivitas Sinabung selalu membuat pengamat gunung bingung. Hingga pada 8 April 2015 silam statusnya dinaikkan menjadi awas.

Gunung Sinabung mengeluarkan abu vulkanik [image source]
Gunung Sinabung mengeluarkan abu vulkanik [image source]
Kenaikan status awas didasarkan pada semakin meningkatnya kubah lava. Seperti perut di puncak gunung yang di dalamnya berisi banyak sekali material panas. Sewaktu-waktu perut dari gunung itu bisa meletus, atau kembali mengecil karena aktivitas dapur magma stabil.

Lava pijar meluncur di lereng Gunung Sinabung [image source]
Lava pijar meluncur di lereng Gunung Sinabung [image source]
Setelah statusnya ditingkatkan menjadi awas April silam, aktivitas Sinabung menurun. Akhirnya status gunung ini diturunkan menjadi Siaga. Namun kemarin malam, 2 Juni 2013 pukul 11 malam, status gunung ditingkatkan menjadi awas kembali. Bahkan perut, atau kubah lavanya semakin besar.

2. Evakuasi Warga Sekitar Gunung Sinabung

Akitivitas yang meningkat dari Gunung Sinabung berpotensi menggugurkan materialnya. Kubah lava yang besar dapat menggugurkan awan panas. Guguran material panas ini dapat meluncur ke sebelah Selatan dan Tenggara gunung. Radius bahaya yang ditetapkan oleh BNPB adalah 7 kilometer. Warga yang berada di area itu direkomendasikan mengungsi.

Evakuasi Warga Sekitar Sinabung [image source]
Evakuasi Warga Sekitar Sinabung [image source]
Warga desa yang direkomendasikan berasal dari Desa Sukameriah, Desa Berkerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kotatonggsa, Desa Berastepu, Desa Gamber, dan Dusun Sibintun. Selain mengungsikan warga, jalan-jalan yang menuju gunung juga ditutup. Hal ini dilakukan agar tidak ada warga yang naik ke atas gunung yang statusnya sudah awas.

3. Bahaya Yang Ditimbulkan Gunung Sinabung

Gunung Sinabung sangatlah berbahaya. Guguran awan hitam panas dapat merusak apa saja yang dilewatinya. Bahkan manusia dan hewan bisa langsung terpanggang dan mati di tempat. Selain itu guguran baru panas dari gunung juga dapat membuat penduduk terluka parah.

Situasi Pasca Ledakan Gunung SInabung 2013 [image source]
Situasi Pasca Ledakan Gunung SInabung 2013 [image source]
Abu dan asap yang dimuntahkan oleh Gunung Sinabung membuat warga kehilangan jarak pandang. Penyakit pernapasan juga akan menjadi masalah selanjutnya karena udara di sekitar Gunung Sinabung menjadi kotor. Untuk itu, warga benar-benar harus mengungsi jika tidak ingin nyawanya terancam.

Hal yang dapat kita lakukan jika berada di situasi bencana adalah mengikuti segala instruksi. Tidak semaunya sendiri, karena akan menyusahkan pemerintah dalam hal evakuasi. Dengan mengikuti segala instruksi, kita dan semua warga akan memiliki kemungkinan selamat yang sangat besar saat bencana benar-benar datang menghantam.

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

5 Film Action Indonesia Yang Tak Kalah Dengan Film Hollywood

Kamu Yang Muda Tapi Malas Gerak, Perlu ‘Berkaca’ Dari Nenek Pelari Ini