in

Alan Turing, Si Jenius “Bapak Ilmu Komputer” yang Mengakhiri Hidupnya dengan Bunuh Diri

Alan Mathison Turing, nama yang saat ini mungkin agak asing di telinga kita. Pria kelahiran Maida Vale, London, Inggris tanggal 23 Juni 1912 ini memiliki peran dan pengaruh yang luar biasa. Selain dikenal sebagai seorang ahli matematika, ia juga merupakan salah satu peneliti komputer modern digital pertama. Pria yang sejak kecil sudah dikenal jenius ini merupakan salah satu orang pertama yang berpikir memanfaatkan komputer untuk berbagai keperluan.

Kisah hidupnya sangat menginspirasi juga penuh dengan suka dan duka. Bahkan ia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada usia 41 tahun. Banyak fakta menarik terkait dengan perjalanan hidupnya. Selengkapnya, mari kita simak sejumlah fakta tentang dirinya berikut ini.

Alan Punya Potensi sebagai Pelari Olimpiade

Alan mengikuti sejumlah olahraga dan lari adalah favoritnya. Dia sering berlari sejauh 10 mil dari dua lokasi tempat ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja, yaitu antara National Physical Laboratory dan gedung elektronik di Dollis Hill. Dengan kecepatan larinya, Alan sampai bisa lebih cepat sampai ke kantor daripada rekan kerjanya yang menggunakan transportasi umum.

Punya potensi sebagai pelari [Image Source]
Punya potensi sebagai pelari [Image Source]
Alan bergabung dengan klub lari dan menjadi atlet amatir yang bisa memenangkan sejumlah kompetisi. Tahun 1948, rekor lari maratonnya adalah 2 jam 46 menit 3 detik, hanya 11 menit lebih lambat dari pemenang lomba lari maraton Olimpiade tahun itu. Ketika ditanya kenapa dirinya begitu ambisius dalam olahraga lari, Alan menjawab, “Aku punya pekerjaan yang sangat berat dan satu-satunya cara untuk melepas stres adalah dengan berlari secepat mungkin.”

Sudah Dikenal Jenius Sejak Kecil

Alan masuk sekolah dasar St. Michael saat berusia enam tahun. Kejeniusannya pun sudah mulai terlihat saat itu. Bahkan sang kepala sekolah sangat mengagumi kecerdasan Alan. Namun, sumber lain menyebutkan bahwa Alan pernah mendapat nilai buruk di sekolah. Pernah suatu waktu nilai matematika dan sains-nya tak terlalu bagus. Bahkan ia hampir tak diperbolehkan mengikuti ujian kelulusan sekolah pada dua mata pelajaran tersebut karena takut gagal.

Dikenal jenius sejak kecil [Image Source]
Dikenal jenius sejak kecil [Image Source]
Saat memasuki usia remaja, Alan sudah membaca karya-karya dari Albert Einstein. Ia pun memiliki minat tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan matematika. Pendidikannya berlanjut masuk ke Sherbone School sebelum akhirnya kuliah di Cambridge University di jurusan Matematika pada tahun 1931.

Berhasil Membuat Mesin Turing (Turing Machine)

Alan memang sosok yang sangat berpengaruh dalam perkembangan komputer modern. Tahun 1930, ia berhasil membuat mesin yang bernama Turing Machine (Mesin Turing). Mesin ini dapat menjalankan sekumpulan perintah yang sederhana. Mesin ini bisa jadi alat untuk mengubah serta memanipulasi simbol abstrak dasar.

Alan Turing [Image Source]
Alan Turing [Image Source]
Tahun 1936, Turing mempresentasikan karyanya, “On Computable Numbers, with an Application to the Entscheidungsproblem,” yang membahas tentang tentang sebuah mesin universal (tak lain adalah “Universal Turing Machine” atau “Turing Machine”). Turing kemudian mempelajari matematika dan kriptologi di Institute for Advanced Study in Princeton, New Jersey. Setelah menerima gelar Ph.D dari Princeton University tahun 1938, ia kembali ke Cambridge dan bekerja paruh waktu di Government Code and Cypher School, sebuah organisasi Inggris untuk memecahkan kode.

Turing Punya Peran Besar Saat Perang Dunia II

Saat Perang Dunia II pecah, Turing bekerja sebagai tenaga penuh waktu di kantor pusat Government Code and Cypher School, yaitu di Bletchley. Perannya sangat penting di sini. Ia menjadi pemimpin tim sekaligus menguraikan pesan yang dienkripsi oleh mesin Enigma Jerman. Mesin Enigma ini sangatlah penting karena menyediakan data intelijen penting bagi sekutu.

Perang penting Turin [Image Source]
Perang penting Turin [Image Source]
Alan pun merancang sebuah mesin yang berhasil menerjemahkan pesan-pesan Jerman. Mesin ini diberi nama Bombe. Sosoknya menjadi sangat terkenal saat itu.

Dikenal sebagai Sosok yang Nyentrik dan Agak Gagap

Alan rupanya agak gagap saat berbicara. Dia dikenal agak kesulitan menemukan kata yang tepat ketika berbicara dan hal ini sering menyulitkan orang-orang yang ingin mewawancarainya kala itu.

Alan Turing nyentrik dan gagap [Image Source]
Alan Turing nyentrik dan gagap [Image Source]
Dengan wajahnya yang awet muda, ia sering dianggap sebagai mahasiswa S1 bahkan ketika sudah berusia 30an. Hanya saja Alan dikenal sebagai sosok yang nyentrik. Alan lebih sering terlihat dengan baju lusuh dan agak jorok dengan kuku yang gerimpis karena digigiti dan tak memakai dasi. Penampilannya lebih mirip orang Hippie.

Alan Tak Menutupi Kenyataan Kalau Dirinya Seorang Gay

Peraturan kala itu membuat Alan tak bisa terang-terangan menyebut dirinya seorang gay. Namun, ia juga tak merahasiakannya. Dia cukup terbuka pada lingkaran sosial teman-temannya di Kings College, Cambridge saat itu.

Sisi lain Turing [Image Source]
Sisi lain Turing [Image Source]
Homoseksualitas merupakan sesuatu yang ilegal di Inggris pada awal tahun 50an. Ketika ia menghubungi polisi pada bulan Januari 1952 untuk melaporkan adanya perampokan di rumahnya, Alan malah diinvestigasi. Alan kemudian ditangkap polisi karena terbukti melakukan hubungan seksual dengan seorang pemuda. Ia dituduh telah melakukan tindakan tidak senonoh. Atas perkara tersebut, Alan mendapat hukuman dengan disuntik estrogen untuk menetralisasi hormon dalam tubuhnya.

Si Jenius yang Mengakhiri Hidupnya dengan Bunuh Diri

Reputasi Alan hancur saat identitasnya sebagai gay terbongkar. Tekanan sosial juga begitu berat. Ia pun kehilangan pekerjaannya. Tak tahan dengan semua keterpurukan tersebut, Alan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Ia ditemukan tewas karena racun sianida di rumahnya yang terletak di wilayah Wislow, Inggris. Ia tutup usia pada tanggal 7 Juni 1954.

Kematian mengenaskan Turin [Image Source]
Kematian mengenaskan Turin [Image Source]
Dalam pemeriksaan postmortem, ditemukan sisa buah apel di samping jasadnya. Hanya saja tak ditemukan adanya buah apel yang masuk di dalam perutnya. Menurut laporan otopsi, ada sekitar 118 cc cairan yang berbau seperti buah almond pahit (yang bisa disamakan dengan racun sianida) ditemukan di dalam perutnya. Bau almond pahit itu juga ditemukan di organ-organ vitalnya.

Kematian Turing adalah hal yang sangat disayangkan sebenarnya. Pasalnya, dengan pemikiran jeniusnya, bisa saja dunia komputer dapat berkembang makin cepat lagi. Sayangnya, ia ditakdirkan hanya untuk membuat mesin pemecah kode, walaupun itu saja sudah jadi penemuan fundamental untuk teknologi komputer di masa ini.

Written by Endah Boom

Leave a Reply

Cantik Mematikan, Inilah Komet Swift-Tuttle yang Bisa Menyebabkan Kepunahan Massal jika Menghantam Bumi

5 Fakta Unik Sinamot, Mahar Pernikahan Ala Batak yang Bikin Pria Langsung Jatuh Miskin