in

5 Senjata Gila yang Dipakai Para Prajurit Eropa di Abad Pertengahan

5. Halberd, Kapak Mematikan yang Jadi Mimpi Buruk Para Penunggang Kuda

Hallberd berbentuk seperti kapak, namun bedanya dari versi biasa ia menggunakan pegangan kayu yang panjang serta mata kapak yang tajam tak hanya di bagian depan tapi juga atas. Senjata ini tergolong berat namun memberikan dampak yang luar biasa. Dengan Halbert si pemegangnya tak perlu mengayunkan kapaknya ini berkali-kali seperti pedang. Pasalnya sekali tebas saja sudah lebih dari cukup.

Ada banyak senjata untuk menghadapi para penunggang kuda, tapi Halberd lah yang terbaik [Image Source]
Ada banyak senjata untuk menghadapi para penunggang kuda, tapi Halberd lah yang terbaik [Image Source]
Senjata berat ini tak hanya ditakuti oleh prajurit biasa saja, tapi juga para penunggang kuda. Dalam sejarahnya, sudah tidak terhitung berapa kali Halberd menumbangkan para penunggang kuda. Senjata ini sendiri masih ada sampai sekarang di beberapa tempat. Tentu saja bukan untuk perang tapi, hanya pelengkap upacara seremonial saja.

Baca Juga: Awas, Orang-Orang Ini Punya Teknik Bela Diri Mematikan

Nah, jika dihubungkan dengan riwayat di bagian pembuka tadi, maka kemungkinan besar senjata-senjata di atas bakal dipergunakan lagi. Jika demikian, maka perang yang terjadi akan benar-benar adil pasalnya antara satu dan lainnya tidak ada perbedaan level persenjataan. Perang akhir zaman sendiri sering dibicarakan banyak orang dan kemungkinan terjadi memang ada. Pemicunya sendiri cukup banyak, salah satunya adalah konflik agama serta kepentingan politis lain.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

Kamu Tidak Akan Menyangka Jika 5 Tempat ini Juga Punya Batik Sendiri

6 Kenakalan Masa Kecil yang Bikin Kita Tersenyum Tapi Merasa Berdosa di Saat yang Sama