Centralismo
Sebuah pernyataan kontroversial keluar dari Menko Polhumkam Tedjo Edy Purdjianto. Beliau menyebut KPK “membakar rakyat” dengan artian KPK memancing emosi rakyat untuk turun ke jalan dan menyebarkan “propaganda” #SaveKPK di internet. Selain itu, Menteri dari Kabinet Kerja tersebut juga mengatakan bahwa pendukung KPK adalah “rakyat tidak jelas”. Hal tersebut langsung memancing emosi rakyat Indonesia, khususnya mereka yang mendukung KPK.
“Kita malu punya Menko Polhukam seperti ini. Harusnya buat situasi politik dan keamanan jadi kondusif bukan memperkeruh. Itu keliru statementnya,” kata Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho, Minggu (25/1/2015), dikutip dari detik.com.
Berikut beberapa meme yang tersebar di media sosial yang menyatakan kemarahan rakyat pada Menteri Tedjo Edy Purdjianto.
1. Menteri Enggak Jelas
Seperti api dibalas api, para Netizen juga balas menyatakan bahwa Tedjo Edy adalah menteri yang tidak jelas. Para netizen menganggap bahwa selama inipun Tedjo miskin prestasi dan tidak memiliki kontribusi yang signifikan terhadap Indonesia. Oleh sebab itu, rakyat ingin menteri Tedjo dipecat.
“Jokowi sudah bilang hindari gesekan. Peringatan juga diberikan ke Menko Polhukam untuk tidak memperkeruh suasana. Pertanyaan kita, ini Menko Polhukam atau timses BG,” ujar Emerson, salah satu aktivis ICW yang mendukung KPK.
2. Perjuangan yang Jelas
Pada hari sabtu, 24 Januari 2015 Tedjo mengatakan bahwa tidak seharusnya pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi membakar emosi rakyat sehingga mereka turun ke jalan. Menurut Tedjo, KPK akan lebih kuat jika didukung oleh konstitusi yang berlaku. “Bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu,” kata Tedjo di kompleks Istana Negara, Sabtu, 24 Januari 2015.
Hal ini jelas membuat rakyat yang bersusah payah mendukung KPK menjadi geram. Dalam foto berikut, seorang netizen mengatakan bahwa meski dilabeli sebagai “rakyat enggak jelas”, namun para rakyat memiliki perjuangan yang jelas yaitu memerangi korupsi dan menjadikan Indonesia negara yang lebih baik.
3. Rakyat Pembayar Pajak
Pada pertemuan di Istana Bogor, 23 Januari lalu, menurut Tedjo, baik KPK maupun POLRI sepakat untuk tidak saling memberikan pernyataan yang menyudutkan. Menurut Tedjo, statement dari kedua belah pihak haruslah membuat tenang rakyat. “Jangan membakar massa (dengan orasi) ‘Ayo rakyat, kita harus begini-begitu. Pernyataan itu adalah sikap kekanak-kanakan,” kata Tedjo.
Namun, menurut Netizen justru Tedjolah yang tidak jelas. Rakyat adalah pembayar pajak dan berkontribusi dalam perkembangan dan pembangunan bangsa. Menurut Netizen, tidak seharusnya seorang menteri mengeluarkan pernyataan seperti itu kepada rakyat yang membayar gaji menteri dengan pajaknya.
4. Tedjo = Tidak Jelas
Netizenpun mulai membuat arti kata baru dari kata “tedjo”. Tedjo diartikan sebagai sesuatu yang tidak jelas dan resmi menjadi bahasa pergaulan di internet saat ini. Hal ini juga pernah terjadi pada Jonru, yang namanya diidentikkan dengan kata “fitnah”.
Berbeda dengan sikap Tedjo yang cenderung kontra terhadap perjuangan rakyat, Ketua KPK Abraham Samad, menemui para aktivis antikorupsi yang menggelar aksi di halaman kantornyadi kawasan Kuningan, Jakarta, pada Jumíat malam, 23 Januari 2015. Dia mengucapkan terima kasih atas dukungan apresiasi masyarakat setelah rekannya Bambang Widjojanto ditangkap oleh polisi.
5. Bangga Jadi “Rakyat Nggak Jelas”
Pernyataan dari Menko Tedjo justru membakar semangat rakyat untuk tetap mendukung dan terus memperjuangkan suara mereka. Banyak dari netizen yang memakai foto profil dengan gambar tanda panah hitam bertuliskan, “Saya Rakyat Nggak Jelas, Saya Bangga Dukung KPK”.
“Kita bergerak karena dukungan real tanpa perlu diminta. KPK tidak ajak-ajak. Kita atas kesadaran sendiri,” ucap seorang aktivis dari ICW. Foto profil ini mulai menjamur di Twitter dan di Facebook dengan hashtag #SayaRakyatNggakJelas #SaveKPK
Itulah tadi beberapa cara rakyat Indonesia untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya. Terlepas dari siapapun yang mengeluarkan statement, kita harus tetap mendukung pemberantasan korupsi agar kita hidup lebih sejahtera.
Bagaimana tanggapan anda tentang Menko Tedjo? Apakah dia memang layak mendapat olok-olok demikian dari Netizen? Silahkan berkomentar. (HLH)
