venny
Pria muslim bernama Lassana Bathily, seorang pekerja toko serba ada di Mali ini menyelamatkan beberapa orang Yahudi dalam aksi terorisme di toko serba ada Paris. Bathily saat insiden penyanderaan oleh Amedy Coulibaly terjadi sedang berada di gudang supermarket. Ia lantas mematikan ruang pendingin di gudang supermarket dan membawa beberapa pelanggan toko ke ruang pendingin di ruang bawah tanah sebelum ia memberitahukan kejadian tersebut ke polisi.
Dalam aksi tersebut, setidaknya 4 orang sandera umat Yahudi tewas. Berkat informasi dari Bathily, kepolisian paris dapat membebaskan 15 orang dan menembak mati Coulibaly.
Bathily, pria berusia 24 tahun ini diketahui telah tinggal di Prancis sejak 2006. Ia sudah mengajukan permohonan untuk mendapatkan kewarganegaraan Prancis sejak tahun lalu. Kini, permohonan Bathily tersebut dikabulkan, Pemerintah Prancis meluluskan permohonan pengajuan kewarganegaraan Bathily.
Perdana Menteri, Manuel Valls, dan Menteri Dalam Negeri, Bernard Cazeneuve, menghadiri langsung upacara pemberian kewarganegaraan tersebut. Pemerintah Prancis mengucapkan terima kasih kepadanya atas nama bangsa Prancis. Bahkan Cazeneuve memuji sikap kepahlawanan pria berkulit gelap tersebut dan menilai aksi kemanusian Bathily merupakan simbol bahwa Islam adalah agama yang penuh kedamaian dan toleransi.
Bathily dengan rendah hati mengaku sangat terharu, namun ia sama sekali tak menganggap dirinya pahlawan. “Nama saya Lassana, saya akan tetap menjadi diri saya sendiri,” ujarnya seperti dikutip laman Huffingtonpost.com, Rabu 21 Januari 2015.
Bagi Bathily semua manusia adalah sejajar, tak peduli warna kulitnnya.
