in

7 Permainan Tradisional Indonesia yang Berbahaya Tapi Seru

cover permainan ekstrem
cover permainan ekstrem

Setiap daerah di Indonesia mempunyai banyak kebudayaan, termasuk di dalamnya ada sebuah permainan tradisional. Permainan tradisional sendiri merupakan jenis permainan yang mengandung nilai-nilai budaya setempat dan merupakan warisan dari para leluhurnya.

Di antara permainan tradisional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, ada beberapa di antaranya cukup berbahaya jika dilakukan tanpa keahlian khusus. Tetapi, tetap saja masyarakat setempat melakukan permainan tersebut, bahkan sudah dijadikan sebagai sebuah tradisi. Seperti beberapa permainan tradisional di bawah ini.

1. Pacu Jawi, Sumatra Barat

Dalam bahasa minang, Pacu Jawi artinya adalah Balapan Sapi dan merupakan sebuah permainan tradisional yang berasal dari daerah Tanah Datar, Sumatra Barat. Permainan ini biasanya dilakukan setelah panen, untuk mengisi waktu luang para petani di sana.

Pacu Jawi, Dilakukan di Tengah Sawah
Pacu Jawi, Dilakukan di Tengah Sawah [imagesource]
Sepasang sapi akan berlari tanpa lawan, hewan tersebut hanya akan dikendarai oleh seseorang yang diapit oleh pembajak sawah. Saat permainan dimulai, sang joki harus menggigit ekor kedua sapi tersebut agar dapat berlari dengan cepat. Sapi yang dinyatakan menang, adalah sapi yang dapat berlari dengan cepat dan paling lurus pada sebuah lintasan yang ada di sawah-sawah.

2. Fahombo, Nias

Fahombo atau Lompat Batu merupakan olahraga permainan yang berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara. Awalnya, ini adalah sebuah ritual pendewasaan, tapi saat ini telah menjadi sebuah tradisi yang sering dipertontonkan kepada para wisatawan.

Fohombo, Lompat Batu Setinggi 2 Meter
Fohombo, Lompat Batu Setinggi 2 Meter [imagesource]
Dalam permainan ini, kita harus melompati batu berbentuk monumen piramida setinggi 2 meter. Dibutuhkan teknik khusus untuk melakukan permainan Lompat Batu ini. Karena kalau tidak mendarat dengan posisi yang benar, kita bisa mengalami cedera otot atau patah tulang.

3. Ujungan, Banyumas

Ujungan pada awalnya adalah sebuah ritual untuk memanggil hujan yang dilakukan oleh masyarakat Banyumas setiap musim kemarau. Dalam ritual ini, akan ada sepasang lelaki dewasa yang bertarung menggunakan sebilah rotan dengan panjang 75 cm.

Ujungan, Saling Pukul dengan Rotan
Ujungan, Saling Pukul dengan Rotan [imagesource]
Para petarung akan saling pukul dengan rotan tersebut, tapi masing-masing hanya boleh memukul bagian dari bagian pinggang ke bawah sang lawan. Konon, semakin banyak darah yang keluar dari tubuh pemain, maka akan semakin cepat pula hujan akan turun.

4. Perang Pandan, Bali

Permainan yang satu ini hampir mirip dengan permainan Ujungan yang ada di Banyumas. Hanya saja pada Perang Pandan yang ada di Bali ini, para pemain menggunakan seikat daun pandan sebagai alat bertarung. Daun pandan yang dipilih adalah yang berduri.

Perang Pandan atau Makere-Kere
Perang Pandan atau Makere-Kere [imagesource]
Selain daun pandan, para pemain juga membawa sebuah tameng yang terbuat dari anyaman rotan. Perang Pandan atau disebut juga Makere-kere merupakan sebuah bagian dari ritual Sasih Sembah serta sebuah tradisi yang dilakukan untuk menghormati Dewa Perang.

5. Pasola, Sumba

Pasola merupakan bagian dari rangkaian upacara tradisional, dilakukan oleh masyarakat Sumba yang masih menganut agama lokal, yakni Marapu. Dalam permainan ini, peserta akan dibagi menjadi dua kelompok yang nantinya akan saling bertarung.

Pasola, Permainan Melempar Lembing
Pasola, Permainan Melempar Lembing [imagesource]
Pasola yang berasal dari kata ‘sola’ dan ‘hola’ adalah sejenis lembing kayu. Pasola sendiri merupakan sebuah permainan ketangkasan, di mana masing-masing peserta dalam kelompok tadi akan menaiki seekor kuda dan saling melempar lembing kayu.

6. Laliang, Sumba Barat

Laliang sebenarnya hanyalah sebuah permainan sepak bola. Akan tetapi, bola yang dipakai dalam permainan ini bukanlah bola yang terbuat dari karet. Akan tetapi sebuah batok kelapa yang sudah kering, direndam minyak tanah, kemudian di sundut api.

Laliang, Sepak Bola Api dari Sumba Bara
Laliang, Sepak Bola Api dari Sumba Bara [imagesource]
Dalam permainan yang berasal dari Sumba Barat ini, peserta harus menendang bola tersebut dalam keadaan api yang menyala. Jika semua orang mungkin bisa bermain sepak bola, bagaimana dengan permainan sepak bola api ini ya? Hanya yang mempunyai nyalilah yang mampu memainkan permainan ini.

7. Sepak Bola Gajah, Way Kambas

Apa yang pertama kali readers fikirkan saat mendengar ‘Sepak Bola Gajah?’. Tenang, gajah dalam permainan ini bukanlah berperan sebagai bola yang akan ditendang-tendang. Justru hewan yang mempunyai belalai panjang itulah yang akan menjadi pemain dalam permainan yang satu ini.

Gajah Sedang Menendang Bola
Gajah Sedang Menendang Bola [imagesource]
Di Taman Nasional Way Kambas, setiap sorenya akan ada atraksi para gajah yang bermain bola. Aturan mainnya pun tak jauh beda, sang gajah harus menendang bola dan memasukkannya ke dalam gawang. Untuk kamu yang berjiwa petualang, kamu boleh loh bermain sepak bola bersama gajah-gajah ini.

Itulah tadi permainan tradisional yang ekstrem di Indonesia. Meski berbahaya, akan tetapi permainan-permainan tadi masih sering dilakukan bahkan justru menjadi sebuah objek wisata loh. Kalau di daerah kamu sendiri, ada permainan tradisional yang berbahaya gak nih readers? 🙂

Written by Rahma Muliani

Leave a Reply

pekerjaan wanita lebih baik daripada pria

7 Pekerjaan yang Wanita Bisa Kerjakan Lebih Baik dari Pria!

10 Hal Yang Membuat Orang Jepang Kagum Dengan Islam dan Arab Saudi