in

4 Sosok Berdarah Penjajah yang Justru Cinta Mati Dengan Indonesia

fukuda
fukuda

Indonesia benci penjajah itu fakta. Bagaimana tidak, mereka telah merebut semuanya dari tangan kita. Entah itu kekayaan alam, lebih-lebih kebebasan dan juga nyawa para pejuang dulu. Bahkan kebencian itu masih terasa sampai sekarang terutama ketika kita kembali mengingat cerita-cerita para leluhur yang diperkosa, dibunuh, dan dipekerjakan sampai mati demi keuntungan mereka.

Baca Juga : 7 Cara Mantan Presiden Soekarno Memikat Hati Wanita

Kita membenci mereka sampai-sampai menutupi fakta jika ada beberapa dari mereka yang mengambil sikap berlainan. Ya, ternyata tak semua dari penjajah itu kurang ajar, bengis, dan sebagainya. Ada sebagian dari mereka yang justru sangat mencintai negara ini bahkan melebihi orang Indonesia sendiri. Hal tersebut ditunjukkan melalui sikap baik mereka terhadap leluhur kita dulu. Bahkan sampai ada pula yang ikut memperjuangkan kemerdekaan negara ini.

Alih-alih membenci mereka karena asal bangsanya, kita justru harus menaruh hormat. Pasalnya, ketika kita ada di posisi mereka belum pasti akan melakukan hal yang sama. Nah, siapa sajakah orang-orang hebat ini? Berikut ulasannya.

1. Douwes Dekker, Berdarah Penjajah Tapi Hati Indonesia

Tak ada yang menyangkal kalau Douwes Dekker adalah seorang pria keturunan Belanda. Meskipun begitu, semua orang menghargai jasa-jasa beliau yang amat penting bagi Indonesia. Douwes Dekker memulai kiprahnya dengan melanglang buana sejak muda untuk membenahi apa yang menurutnya tak pantas. Misalnya ikut Perang Boer di Afrika Selatan gara-gara tak terima perlakuan Inggris terhadap para petani, hingga deretan konflik lainnya di tempat yang berbeda-beda.

Douwes Dekker, semangatnya membela Indonesia tak pernah luntur meskipun rintangan besar sering menghadangnya [Image Source]
Douwes Dekker, semangatnya membela Indonesia tak pernah luntur meskipun rintangan besar sering menghadangnya [Image Source]
Merasakan penjara ibarat sarapan pagi untuknya. Bahkan bisa dibilang setengah hidupnya dihabiskan di tempat kumuh tersebut. Ia pernah mendekam di Sri Lanka, Belanda, San Fransisco, London dan Suriname. Ini semua gara-gara Douwes Dekker memang sangat vokal terhadap kesenjangan yang ditunjukkan kaum imperialis ketika itu. Saking beratnya hukuman, ia bahkan pernah buta ketika ditahan di Amsterdam.

Kiprahnya bagi Indonesia sangat penting. Ia adalah anggota Tiga Serangkai kebanggaan Indonesia dengan dua orang karibnya Tjipto Mangoenkoesoemo dan Ki Hajar Dewantara. Ia juga yang melatar belakangi berdirinya Indische Partij. Momen paling mengharukan seorang Douwes Dekker adalah ketika ia bisa menyelundupkan dirinya dari Amsterdam ke Indonesia. Momen itu bertepatan dengan merdekanya negeri ini. Semangat nasionalismenya begitu membuncah padahal darahnya adalah Belanda.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

4 Aksi Brimob dalam Sejarah Penyatuan Indonesia

Anonymous perlawanan modern

Anonymous, Kelompok Perlawanan Modern yang Termasuk Pahlawan Ataukah Penjahat?