in

6 Hal yang Jelas-jelas Penipuan Tapi Masih Banyak yang Percaya

Sudah banyak orang yang terjebak atau tertipu dengan hal-hal yang terdengar aneh dan sangat jelas kalau itu penipuan. Bagi yang tidak mengalami sendiri, orang yang tertipu akan terlihat sebagai seseorang yang ceroboh dan bisa dengan mudah percaya begitu pada hal yang jelas-jelas adalah penipuan.

Mungkin bagi para korban, para penipu tersebut memang terlihat sangat meyakinkan. Tapi dengan modus penipuan yang seperti ini, rasanya memang janggal jika sampai ada yang tertipu mentah-mentah.

1. Penipu yang Mengaku Akan Memberi Uang Banyak

Penipuan dengan mengaku sebagai bangsawan atau orang yang berpangkat tinggi sudah ada sejak zaman email berkembang. Penipu terkadang akan mengaku sebagai seorang raja, bangsawan, atau orang berpangkat tinggi dan mereka ingin meminta bantuan korbannya untuk menyimpankan uang sampai mereka bisa mengaksesnya lagi nanti. Tapi sebelumnya, mereka meminta korban untuk transfer terlebih dulu sebagai biaya pengiriman uang.

Uang dollar dan pounds [Image Source]
Uang dollar dan pounds [Image Source]
Janella Spears kehilangan hampir setengah juta dollar gara-gara penipuan ini. Awalnya ia mendapatkan email dari seorang yang mengaku kakeknya yang telah bertahun-tahun kehilangan kontak dengan keluarganya. Penipu tersebut mengatakan ia akan mendapatkan 20 juta dollar sebagai warisan, tapi ia harus mengirimkan 100 dollar terlebih dulu.

Penipuan ini berlangsung hingga lebih dari 2 tahun dan setiap email memintanya untuk mengirim lebih banyak uang lagi agar ia bisa mendapatkan warisan. Teman, keluarga, dan polisi sudah memperingatkan Janella, tapi ia tidak percaya dan terus berpikir bahwa ia akan mendapatkan warisan besar.

2. Penipuan “Kaya dengan Cepat”

Modus penipuan lain yang juga cukup populer adalah menjanjikan kaya dengan cepat. Salah satunya adalah dengan menjanjikan pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah dengan gaji yang besar. Tapi, syaratnya adalah membayar biaya terlebih dahulu (apapun alasannya) untuk bisa bekerja dengan mereka. Ini adalah tanda peringatan besar, karena seharusnya tidak ada orang yang membayar dulu untuk bisa mendapatkan pekerjaan.

Skema Piramida [Image Source]
Skema Piramida [Image Source]
Bisnis lain yang menjanjikan model ini adalah skema piramida. Korban diminta untuk membayar uang pendaftaran terlebih dulu dan dijanjikan akan mendapatkan bonus. Jika korban berhasil mendapatkan anggota lain, maka bonus yang ia dapatkan juga akan semakin besar. Masalahnya, ini cuma semacam perputaran uang saja dan ketika anggota yang paling belakangan ikut sudah sulit menemukan member baru, maka ia akan gigit jari karena tidak dapat bonus dan sudah kehilangan uang untuk mendaftar. Pada akhirnya skema ini akan runtuh dengan sendirinya ketika sudah tidak ada orang yang mau bergabung lagi.

3. Penipuan Lewat Email

Dalam dunia internet ada istilah yang disebut phising. Ini adalah penipuan melalui email yang berkedok dari perusahaan besar dan mengatakan bahwa seseorang mencuri informasi identitas korban. Email tersebut akan meminta korban untuk mengklik sebuah link untuk melakukan verifikasi dengan mengisi informasi data pribadi. Tapi kenyataannya, inilah cara yang dilakukan penipu untuk mencuri informasi korban.

Ilustrasi pencuri identitas [Image Source]
Ilustrasi pencuri identitas [Image Source]
Resiko yang terjadi bisa sesederhana kebanjiran spam, hingga separah virus yang terdownload ke komputer dan mencuri semua informasi korban. Modus ini juga pernah terjadi ke beberapa pegawai UC Berkeley. Si penipu menggunakan informasi ini untuk mengubah rekening gaji mereka ke rekening pelaku. Bisa dibayangkan, gaji mereka akhirnya malah masuk ke rekening pelaku penipuan.

4. Penipuan Kepada Turis

Traveling ke kota atau negara lain bisa menyenangkan, tapi berhati-hatilah dengan orang yang berencana menipu para turis. Ketika turis pergi ke suatu tempat yang asing, biasanya mereka akan naik alat transportasi publik seperti taksi. Supir taksi yang curang biasanya akan menagih uang yang lebih banyak dengan membawa turis melewati rute yang lebih jauh ke tempat tujuan.

Copet [Image Source]
Copet [Image Source]
Terkadang sopir yang curang ini juga suka dengan “tidak sengaja” meninggalkan salah satu koper turis di bagasi. Sebelum si turis sadar, tasnya sudah hilang. Saat ada di toko, terkadang ada juga orang yang terlihat sedang telpon, tapi di saat yang sama mereka mungkin memotret informasi kartu kredit korban. Kadang ada juga yang mencopet dengan berpura-pura bertanya atau membantu para turis.

5. Penipuan Berkedok Modeling

Penipuan berkedok modeling sudah beredar cukup lama. Target mereka biasanya adalah gadis-gadis remaja yang ingin kaya dan terkenal. Mereka menawarkan macam-macam pekerjaan modeling yang menggiurkan, tapi meminta korban membayar biaya pendaftaran terlebih dulu. Penipuan semacam ini akan merugikan secara finansial, tapi ada juga yang lebih mengerikan dari sekedar kehilangan uang.

Model [Image Source]
Model [Image Source]
Penipuan berkedok modeling lain bahkan berakhir dengan human trafficking atau perdagangan manusia. Korban akan diiming-imingi pekerjaan sebagai model di kota besar atau negara lain. Tapi begitu tiba di lokasi, ternyata ia malah dijual sebagai PSK dan dipaksa melayani pria hidung belang. Ini adalah bentuk penipuan berkedok model yang paling ekstrim.

6. Penipuan Berkedok Investasi

Penipuan ini hadir dengan berbagai bentuk, seperti skema Ponzi yang meyakinkan seseorang untuk berinvestasi dengan janji bonus yang sangat besar atau bahkan uangnya akan kembali dua kali lipat lebih besar. Tapi pada kenyataannya, semua itu hanya bohong belaka karena perusahaan yang dimaksud tidak pernah ada.

Ilustrasi investasi palsu [Image Source]
Ilustrasi investasi palsu [Image Source]
Terkadang penipu juga sudah cukup canggih dalam melakukan aksinya. Mulai dari menyiapkan segala macam brosur, hingga mengadakan presentasi-presentasi yang terlihat terpercaya. Jadi intinya, jangan pernah menginvestasikan uang kepada seseorang yang tidak dikenal dengan baik.

Ada beberapa hal yang membuat seseorang dengan mudah tertipu pada modus penipuan semacam ini. Penyebab pertama adalah karena kita seringkali membuat keputusan yang cepat dan tidak rasional dan lebih menekankan pada emosi. Kedua, adalah karena kebanyakan orang ingin kaya sehingga tidak berpikir dengan rasional. Yang terakhir, adalah karena kita merasa ditekan oleh seseorang yang menipu kita karena mereka terdengar seperti seorang profesional.

Kalau pembaca Boombastis, pernahkah kamu jadi korban penipuan? Yuk berbagi cerita agar kita bisa semakin waspada.

Written by Tetalogi

Leave a Reply

Tidur Menghadap Kanan itu Memang Lebih Baik, Inilah 5 Alasannya

5 Hal Keren ini Hanya Bisa Kamu Dapatkan Jika Punya Teman Orang Madura