in

5 Pemimpin Besar Dunia ini Lebih Manusiawi Daripada yang Lain. Indonesia Ada?

pemimpin yang manusiawi

Menjadi seorang pemimpin bukanlah pekerjaan yang sangat mudah. Terlebih yang dipimpin adalah sebuah negara yang besar. Pemimpin pasti mendapatkan banyak sekali tekanan hingga membuatnya jadi seperti robot. Sisi-sisi kemanusiaan yang alami pada manusia mendadak hilang. Semua tertutup alasan kepentingan dan keuntungan dari beberapa kelompok.

Meski demikian, tujuh pemimpin besar dunia ini ternyata mampu menjadi seorang pemimpin yang manusiawi. Mengedepankan sisi kemanusiaan dan tak ragu meminta maaf jika melakukan kesalahan. Langsung saja, inilah pemimpin besar yang sangat manusiawi itu.

1. Dalai Lama

Dalai Lama adalah seorang pemimpin tertinggi Agama Buddha di Tibet. Saat ini Dalai Lama yang memimpin adalah generasi ke-14 yang dipilih sejak tahun 1950. Dalai Lama selalu menekankan sebuah harmoni kehidupan yang selaras dengan nilai-nilai universal.

Dalai Lama [image source]
Dalai Lama [image source]
Ia selalu memperjuangkan adanya perdamaian yang menyeluruh di Tibet bahkan dunia. Tak mengherankan jika ia pada tahun 1989 dianugerahi Nobel Perdamaian. Apa yang dilakukan oleh Dalai Lama selalu menjadi contoh yang baik bagi semua orang, tak hanya pemeluk Buddha pada khususnya.

2. Paus Francis

Paus Francis yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio adalah seorang Paus ke-266 yang memimpin umat Katolik dunia. Ia saat ini berkedudukan di Vatikan dan selalu mengajarkan kasih sayang kepada semua umat di seluruh dunia. Ia selalu mencontohkan sesuatu kebaikan yang kadang tak bisa dilakukan oleh pemimpin lain seperti mungkin Obama atau Putin.

Paus Francis [image source]
Paus Francis [image source]
Paus Francis selalu melakukan dialog dan diskusi kepada kepada semua umat tak hanya Katolik saja. Ia tidak perna melakukan hal-hal buruk yang membuat jadi seseorang yang jahat. Bahkan mungkin semua paus pendahulunya juga melakukan hal yang sama. Menyebarkan kebaikan kepada semua umat.

3. Jose Mujica

Jose Mujica mendapatkan julukan sebagai presiden paling miskin di dunia. Memimpin Uruguay nyaris lima tahun tak membuatnya jadi seorang yang kaya. Bahkan ia menyumbangkan hampir semua gaji perbulan untuk rakyat. Daripada tinggal di rumah dinas yang mewah ia memilih tinggal di peternakan dengan fasilitas seadanya.

Jose Mujica [image source]
Jose Mujica [image source]
Jose Mujica juga selalu mengusahakan untuk membuat semua rakyatnya jadi makmur. Buktinya, selama memimpin di Uruguay negeri ini mengalami penurunan jumlah kemiskinan. Jose Mujica juga melawan pabrik besar rokok dari Amerika yang ada di negerinya. Ia tak peduli orang memandang apa yang penting ia bahagia bisa membuat semua rakyatnya jadi makmur. Saat ini Jose Mujica tidak jadi presiden lagi, meski demikian semua rakyat Uruguay selalu merindukannya.

4. Angela Merkel

Jika anda mendengar negara Jerman pasti yang ada di pikiran anda adalah Hitler dan Nazi. Namun Jerman telah berubah menjadi negeri yang lebih manusiawi. Apalagi dipimpin oleh seorang kanselir wanita bernama Angela Merkel yang secara mengejutkan terpilih sebagai People of the Year vesi majalah TIME.

Angela Merkel [image source]
Angela Merkel [image source]
Ia mendapatkan gelar ini bukan  tanpa sebab. Kepemimpinan Angela benar-benar membuat Jerman menjadi negeri yang berubah. Ia juga memimpin gerakan perubahan saat Yunani mengalami krisis parah hingga membuatnya nyaris runtuh. Dan yang paling mengejutkan adalah ia memimpin negara-negara Eropa untuk membantu krisis imigran dari Suriah. Sementara negara Eropa melarang, ia justru melakukan aksi nyata yang membuatnya jadi manusia sungguhan!

5. Justin Trudeau

Justin Trudeau adalah seorang Perdana Menteri Kanada yang melakukan banyak gebrakan baru dalam kepemimpinannya. Ia mengizinkan banyak sekali pengungsi masuk ke wilayahnya, bahkan menjamin status mereka. Ia menganggap pengungsi seperti warganya sendiri yang patut untuk dilindungi sampai kapan pun.

Justin Trudeau [image source]
Justin Trudeau [image source]
Tak berhenti di situ saja. Justin juga dengan sangat gagah berani meminta maaf kepada suku asli Kanada seperti orang Inuit atas kejadian di masa lalu. Sekitar tahun 1800-an banyak sekali anak suku asli Kanada diculik lalu dimasukkan ke dalam sekolah. Mereka dididik agar meninggalkan kebudayaan asli. Pun di sana anak-anak mengalami penyiksaan dan selalu kelaparan. Justin belum lama menjadi perdana menteri, namun ia berusaha menghapus dosa para pendahulunya. Kurang manusiawi apa dia?

Indonesia punya pemimpin yang manusiawi tidak? Jika saja Soekarno masih hidup, mungkin ia layak menyandang gelar “Presiden Indonesia Paling Manusiawi”. Bagaimana menurut anda, adakah pemimpin dunia lain yang lebih manusiawi?

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

5 Hal Sederhana ini Bisa Kamu Lakukan Agar Lebih Cerdas dalam Hidup dan Pekerjaan

Main Ayunan Sambil Pacaran? Seru!

4 Cara Ngedate yang Beda Biar Hubungan Kalian Ada Kenangan Manisnya