in

Potret Para Pecandu Opium di Indonesia Pada Abad 19

5. Diimpor dari India dan Diolah di Jawa

Belanda mulai mendirikan bandar-bandar opium secara resmi di berbagai kawasan di Jawa pada tahun 1830. Para kolonialis Belanda mengimpor opium mentah yang dijual di Calcutta, India. Penglolahan bahan mentah itu kemudian diserahkan kepada para pedagang dan distributor di Pulau Jawa.

Diimpor dari India dan Diolah di Jawa
Diimpor dari India dan Diolah di Jawa

Pemerintah Belanda menunjuk para pedagang Cina untuk mengawasi peredaran opium di beberapa kawasan di Jawa. Mereka mengenakan baju resmi lengkap dengan lambang kekuasaan dan para pengawalnya. Semakin banyak opium yang berhasil mereka jual, semakin banyak pula kontribusi mereka bagi pemerintahan Belanda di Indonesia. Opium juga menjadi indikasi kemakmuran suatu wilayah kala itu.

Dari sejarah di atas hendaknya kita belajar, bahwa narkoba dalam bentuk apapun adalah sebuah bentuk penjajahan. Akibat barang terlarang tersebut, para generasi kita rusak fisik dan mentalnya. Sementara negara penghasil dan pemasok narkoba itu meraup keuntungan yang tidak sedikit. Itu tentu merugikan kita.

Menghindari diri dari narkoba adalah cara terbaik untuk memutus rantai setan tersebut. Kita harus sadar bahwa bangsa ini pernah rugi besar dan dieksploitasi habis-habisan karena barang terlarang. Dan sebagai generasi muda, kita tentu tidak mau bangsa kita dijajah lagi seperti dulu. (HLH)

Baca Juga: 5 Hal yang Membuat Bule Australia Jatuh Cinta Pada Indonesia

Written by Centralismo

Leave a Reply

Kuburan yang berbau busuk

7 Fakta Mengerikan di Balik Kuburan Era Victoria

idak Suka Difoto

Selfie Berujung Malu