in

5 Ketidakadilan Muslim Uighur oleh Pemimpin Negaranya Sendiri

Haramkan Berpuasa
Haramkan Berpuasa [image source]

Putusan dari pemerintah Indonesia mengenai ‘agama’ memang menuai banyak pro dan kontra. Seperti penutupan warung makan di bulan puasa. Banyak yang setuju untuk menutup warung tapi juga tak sedikit yang menolak. Untungnya Indonesia adalah negara demokratis yang tidak akan mudah memutuskan sesuatu dengan sebuah kekerasan dan tekanan.

Berbeda dengan umat muslim Uighur yang berada di kawasan Xinjiang, Tiongkok. Mereka mengalami masa sulit bertahun-tahun dengan pemerintah setempat. Berikut ini Boombastis hadirkan ketidakadilan yang dialami para muslim Uighur yang mirisnya, merupakan buah tangan pemimpinnya sendiri.

1. Tindak Kekerasan dari Pemerintah

Uighur adalah umat muslim yang berada di kawasan Xinjian barat laut. Muslim Uighur merupakan orang minoritas yang tinggal bersama dengan agama lain yang ada di Tiongkok. Menurut beberapa sumber, Muslim Uighur ini sering menerima tindak kekerasan dari pemerintah setempat.

Tindah Kekerasan Dari Pemerintah
Tindah Kekerasan Dari Pemerintah [image source]
Sayangnya, tindak kekerasan ini tidak memiliki banyak bukti. Media China banyak menutup berita yang berhubungan dengan muslim Uighur. Sehingga banyak dari mereka yang beranggapan pemerintah setempat akan mengapus identitas dan budaya Muslim Uighur.

2. Larangan Berpuasa

Berita terbaru dari muslim satu ini adalah larangan dari pemerintah untuk berpuasa. Anggota partai, pegawai negeri, siswa, mahasiswa dan juga guru dipertegas untuk tidak melaksanakan ibadah puasa.

Haramkan Berpuasa
Haramkan Berpuasa [image source]
Larangan pemerintah ini bertujuan untuk mengontrol agama yang dianut warganya. Tapi, bagaimana bisa pemerintah mencampuri hak asasi yang dimiliki warganya? Bahkan ada pula wacana yang mengharuskan adanya jaminan agar anggota keluarganya tidak ada yang menjalankan puasa.

3. Buka Restoran Bakal Dapat Penghargaan

Tentunya larangan untuk menjalankan ibadah wajib ini mendapatkan reaksi keras dari warga Muslim Uighur. Banyak yang menolak mentah-mentah meskipun nyawa taruhannya. Tapi pemerintah setempat makin keras menanggapi reaksi Muslim Uighur.

Membuka Restoran Diwaktu Puasa
Membuka Restoran Diwaktu Puasa [image source]
Pemerintah membuat kebijakan baru bagi restoran halal untuk tetap buka di jam-jam puasa Ramadhan. Bagi mereka yang merupakan Muslim Uighur dan menjalankan kebijakan pemerintah ini akan diberikan imbalan dan tidak akan diperiksa oleh petugas keamanan. Mungkin saking banyaknya orang yang kontra terhadap larangan berpuasa tersebut, sehingga aturan kontroversial ini makin menjadi-jadi.

4. Diharuskan Menjual Alkohol

Tidak berhenti disini, ketidakadilan lain juga muncul menghiasi bulan ramadan tahun ini. Pemerintah meminta kepada Muslim Uighur untuk mengucapakan secara verbal maupun tertulis bahwa mereka tidak memiliki keyakinan agama dan tidak akan menghadiri kegiatan religi.

Muslim Uighur diharuskan menjual alkohol
Muslim Uighur diharuskan menjual alkohol [image source]
Bukan hanya toko atau restoran biasa yang diharuskan menjual rokok dan alkohol. Tapi penduduk muslimpun juga sama. Jika mereka menolak, maka tempat usahanya akan ditutup paksa.

Sungguh miris nasib Muslim Uighur ini, selain sebagai penduduk minoritas juga menerima perlakuan tidak adil dari pemerintah setempat. Kita mungkin lebih beruntung hidup di Indonesia dengan menjunjung tinggi nilai demokratis.

Meski ada putusan yang mengalami pro dan kontra, tapi tetap saja kita lebih beruntung dari mereka. Doakan saja semoga ada jalan yang baik bagi saudara muslim kita di manapun, agar bisa mendapatkan kemerdekaan dalam menjalankan ibadahnya.

Written by titi

Leave a Reply

Metode Jualan Konyol dan Gila yang Hanya Ada di India

Hidung Rusak

5 Kondisi Mengerikan Akibat Ambisi Ingin Cantik