in

Kontroversi Lagu Indonesia Raya yang Diduga Menjiplak Tembang Belanda Tahun 1920an

Bagi sebuah negara keberadaan lagu kebangsaan adalah hal yang penting dan krusial. Fungsinya tak hanya dinyanyikan dalam pertandingan bola atau penobatan juara saja. Lebih dari itu, lagu kebangsaan ibarat kayu kering yang akan membakar semangat nasionalisme. Indonesia Raya, lagu kebangsaan ini patut kita banggakan dan syukuri eksistensinya.

WR Supratman adalah sosok di balik terciptanya Indonesia Raya. Pertama kali diperdengarkan dalam momen Sumpah Pemuda tahun 1928, lagu ini langsung mendapatkan tempat di hati para pemuda kala itu. Lagu ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang benar-benar baru di kalangan masyarakat saat itu, terutama yang sehari-harinya bekerja di kantor-kantor milik Belanda. Pasalnya, lagu Indonesia Raya hampir identik dengan sebuah tembang Belanda berjudul Pinda Pinda Lekka Lekka.

Orang-orang dulu tidak menyadari kesamaan ini. Namun, belakangan, mulai banyak orang yang mempertanyakan orisinalitas dari Indonesia Raya. Apakah ini benar-benar karya asli WR Supratman, atau justru hasil ubah lirik saja? Seperti lagu Peterpan berjudul Tak Bisakah yang digubah dalam bahasa India dengan judul Kya Mujhe Pyar Hai.

Tengok Irama Pinda Pinda Lekka Lekka

Lagu ini familiar dinyanyikan oleh seorang penyanyi bernama Willy Derby, musisi asal Belanda. Lagu tersebut sebenarnya simpang siur soal tahun penciptaannya. Ada yang bilang dibuat di 1920an, bahkan ada juga yang bilang tahun 1600an. Terlepas dari itu, cobalah tengok sebentar lagu tersebut, dan coba rasakan apakah kamu familiar dengan iramanya.

Jika diperhatikan secara jeli, pada bagian “Pinda Pinda”-nya sangat identik dengan lirik “Indoneisa tanah airku”. Temponya pun juga hampir serupa. Hal yang jadi pertanyaan, apakah WR Supratman benar-benar menjiplak lagu ini dan hanya mengubah liriknya saja? Sebelum tahu analisanya, coba komparasikan dua lagu ini di ulasan selanjutnya.

Indonesia Raya Vs Pinda Pinda Lekka Lekka

Jika lagu tadi masih membuatmu bertanya-tanya, maka kali ini coba dengarkan versi komparasinya dengan Indonesia Raya. Silakan menyangkal kalau keduanya tidak mirip. Tapi, jika identik, mungkin kita harus mulai bertanya-tanya soal orisinalitas.

Jujur saja, memang ada kemiripan di sana. Bahkan boleh dibilang identik. Lalu, apakah kesimpulannya sudah jelas jika lagu kebangsaan kita adalah hasil plagiasi? Tunggu dulu, jangan hakimi demikian karena ada banyak alasan yang bisa menguatkan jika Indonesia Raya bukanlah lagu hasil jiplakan.

Jadi, WR Supratman Tukang Plagiat?

Tentu ironis kalau kita berkata demikian hanya karena mendengarkan komparasi Indonesia Raya dan Pinda Pinda Lekka Lekka. Setiap pecinta musik, akan gampang ter-influence dari apa yang sering didengarkan, terlepas apakah ia seorang musisi pro atau bukan. Alasan ini mungkin bisa jadi penguat kalau WR Supratman tidaklah melakukan plagiasi.

Tidak, WR Supratman tidak pernah melakukan plagiasi [Image Source]
Tidak, WR Supratman tidak pernah melakukan plagiasi [Image Source]
WR Supratman besar di masa penjajahan Belanda. Sehingga, tak heran kalau beliau sangat familiar dengan lagu Belanda satu ini. Apalagi seorang WR Supratman sering dikisahkan sebagai sosok yang sangat menyukai musik. Bahkan beliau punya latar belakang pendidikan untuk itu. Jadi, soal plagiasi, tentu saja beliau tidak melakukannya. Hanya saja, lagu ini boleh dibilang meng-influence WR Supratman dalam menciptakan lagu Indonesia Raya.

Faktor Urgensi Lagu Kebangsaan

Percayalah, kontroversi lagu Indonesia Raya hanya muncul sekarang-sekarang ini saja. Dulu, orang-orang takkan sempat mempermasalahkan hal ini lantaran fokusnya hanyalah agar Indonesia bisa cepat merdeka. Alasan lain kenapa orang dulu tidak mempermasalahkan kemiripan keduanya, adalah soal urgensi.

Teks asli Indonesia Raya [Image Source]
Teks asli Indonesia Raya [Image Source]
Kemerdekaan mungkin masih panjang, tapi atribut sebagai negara bebas harus disiapkan jauh-jauh hari. Makanya kemudian lagu ini dibuat sebagai pelengkap status kedaulatan Indonesia kelak. Soal lagu kebangsaan, sebenarnya dulu ada satu kandidat lagi lagu yang bakal dipilih berjudul Indonesia Subur ciptaan Muhammad Syafei. Namun, pada akhirnya di sidang persiapan kemerdekaan dipilihlah Indonesia Raya setelah melalui banyak pertimbangan.

Pinda Pinda Lekka Lekka Adalah Lagu Penghinaan

Sayangnya, lagu ini ditulis dan dinyanyikan dalam bahasa Belanda. Kalau Inggris, kita mungkin sudah tahu artinya jauh-jauh hari. Lalu, memang adakah arti khusus dari lagu ini selain hanya sebagai tembang siulan orang-orang Belanda dulu? Ada, dan ternyata berhubungan dengan Indonesia.

Lagu ini ternyata berkaitan dengan orang-orang Indonesia [Image Source]
Lagu ini ternyata berkaitan dengan orang-orang Indonesia [Image Source]
Lagu ini berjudul Pinda dan Lekka, Pinda artinya adalah Kacang, dan Lekka adalah enak. Secara keseluruhan lagu ini bercerita tentang seorang pribumi Indonesia yang pergi ke Belanda. Di sana, orang pribumi ini begitu suka makan kacang. Kebiasaan ini dianggap primitif oleh orang Belanda, dan lagu tersebut dijadikan bahan untuk mengolok-olok orang Indonesia.

Terlepas dari semua kontroversi yang ada tentang lagu ini. Satu hal yang tidak boleh kita lupa. Lagu ini punya nilai magis yang mampu membuat seseorang yang berdarah Indonesia merasakan aroma nasionalisme yang kuat. Bahkan ketika kita hayati betul liriknya, tanpa terasa akan menetes air mata mengingat perjuangan orang-orang dulu. Jadi, tetap berbangga memakai lagu ini meskipun banyak selentingan yang bilang kalau lagu kita adalah hasil jiplakan.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

4 Sosok Penting Dunia yang Mati Tragis Gara-Gara Melawan Amerika Serikat

4 Tradisi Budaya Fenomenal di Pulau Mandolokang