in

Inilah Tiga Kisah Cinta Sejati Yang Akan Abadi Sampai Kiamat Kelak

page
page

“Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinnya, menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.” (Diriwayatkan oleh Hakim, Khatib, Ibnu Asakir, Dailami dan lainnya)

Cinta. Sungguh sebuah rasa manis yang dianugerahkan Allah kepada manusia, sebagai rasa fitrah yang menuntun manusia tumbuh dengan adanya rasa belas kasih dan menumbuhkan rasa berkasih antar sesama manusia. Maha Besar Allah.

Dengan rasa itu pula, muncul ketertarikan antara laki-laki dan perempuan. Dua makhluk yang ditakdirkanNya berpasangan, dengan aliran cinta dan kerinduan sebagai pendorongnya. Yang membedakan adalah, apakah aliran itu mengalir di atas ridhoNya atau tidak. Memendam kerinduan kepada seseorang yang dicintai, dengan kesabaran penuh percaya pada takdirNya, berusaha menjaganya agar tidak menjerumuskan pada lembah dosa, adalah sebuah kerinduan yang manis.

Terasa menyakitkan memang ketika kerinduan pada sang kekasih hati yang mencengkeram kuat di hati tak mampu tersampaikan lewat kata-kata, tak mampu bersua, tak mampu saling apapun.Hanya do’a yang bisa terukirkan, memohon pertolongan Illahi, semoga kerinduan ini bertemu muara di atas keridhoanNya.

1. Adam dan Hawa

Sungguh sebuah cerita manis, kerinduan Adam terobati setelah beratus-ratus tahun terpisah dengan sang belahan jiwa. Allah mempertemukannya dengan Hawa yang dicintainya. Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa ketika Allah menurunkan Adam dan Hawa ke bumi, mereka turun di tempat yang berbeda. Adam diturunkan ke sebuah negeri yang dikenal sebagai negeri Syams, sedangkan Hawa diturunkan di Arab Saudi.

Kisah cinta Adam dan Hawa [image source]
Kisah cinta Adam dan Hawa [image source]
Selama beratus-ratus tahun lamanya mereka mencari, dan di bumi ini manusia hanya mereka berdua. Mereka berkeliling mengelana di bumi yang sangat luas ini, namun tak juga kunjung bertemu. Adam dan Hawa yang dulu di surga telah melanggar pantangan Allah kemudian bertaubat dengan setaubat-taubatnya, agar Allah mengampuni dan meridhoi mereka untuk bertemu kembali mengobati kerinduan yang telah sangat menyesakkan dada. Dengan kesabaran dan ketawakalan, mereka kemudian bertemu di Jabal Rahmah, bukit cinta yang ada di Arab Saudi.

2. Fatimah dan Ali

Kesabaran dalam cinta dan ketakutan pada Rabb-nya, mengukir kisah manis Fatimah dengan Ali. Saling mencintai, saling merindukan, membuat setan bahkan tak tahu karena begitu kuatnya mereka menjaga cinta dan kerinduan itu agar tak mengotori hati mereka. Dan Allah akan selalu menolong hambaNya yang berserah dan tunduk kepadaNya demi mengharap ridhoNya. Kemudian setelah menolak pinangan seorang Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab, justru Rasulullah menerima pinangan Ali bin Abi Thalib untuk puteri cantiknya, Fatimah Az-Zahra.

Kisah cinta Fatimah dan Ali [image source]
Kisah cinta Fatimah dan Ali [image source]
Ali ikhlas kepada Allah jika Fatimah berjodoh dengannya maka Allah akan menjodohkan, dan jika tidak maka Allah telah memberinya takdir yang jauh lebih baik. Begitu pun dengan Fatimah. Maka tak ada keraguan sedikit pun, hingga Allah menjawab keikhlasan mereka dalam sebuah takdir indah, yaitu pernikahan suci di atas jalan dakwah ini.

3. Muhammad dan Khadijah

Kisah cinta Muhammad dan Khadijah [image source]
Kisah cinta Muhammad dan Khadijah [image source]
Khadijah sangat kagum pada sosok pemuda yang 15 tahun lebih muda darinya itu. Namanya Muhammad, selain tampan, ia juga sopan dan sangat jujur. Kemudian karena menjaga harga dirinya sebagai seorang wanita, dia meminta Muhammad menikahinya lewat perantara. Melihat keanggunan dan kesantunan Khadijah, hati Muhammad tersentuh dan ridho menikahi janda shalihah tersebut. Kemudian kita tahu, bahwa dari rahim wanita shalihah bernama Khadijah ini lahirlah puteri-puteri tangguh Muhammad, Rasulullah SAW.

Sungguh, ketika kita mencintai seseorang, lupakah kita padaNya? Apakah kita lebih sibuk mencari celah agar bisa mendapatkan orang tersebut sampai lupa bahwa semua kuasa ada padaNya? Percayalah, kerinduan dan cinta yang mengalir lembut dalam hati kita atas ridhoNya, kesabaran kita menjaganya agar tak membuatNya murka, dengan terus berserah dan tunduk padaNya, khusnudzon padaNya, memohon pertolongan hanya kepadaNya, maka Allah akan memilihkan satu jalan terbaik untuk kita. Percayalah, Allah Maha Menepati Janji. (sof)

 

Written by Sofia Fitriani

Leave a Reply

5 Kota yang Harus Kamu Hindari Ketika Pergi ke Eropa Kalau Masih Sayang Nyawa

5 Senjata Andalan Tiongkok ini Akan Membuatnya AS Sang Adidaya Bertekuk Lutut