in

Kisah Bang Jack, Juru Parkir Mulia yang Buat Sekolah Gratis untuk Anak-Anak Kurang Mampu

Berbuat kebaikan tentunya adalah sebuah hal mulia yang sah-sah saja untuk dilakukan oleh semua orang. Tidak ada peraturan pasti mengenai siapa saja pihak yang boleh dan tidak boleh melakukan hal tersebut. Mau itu seorang presiden, direktur perusahaan, sampai guru honorer pun bebas-bebas saja bila ingin membantu sesama. Seperti halnya sosok pria bernama Undang Suryaman yang sehari-harinya berprofesi sebagai juru parkir di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung.

Mungkin tidak ada yang menyangka bahwa si juru parkir itu telah berhasil membuat sebuah sekolah gratis untuk anak-anak di lingkungannya. Tukang parkir bikin sekolah? Mungkin banyak yang tidak percaya akan hal tersebut, namun nyatanya itulah yang dilakukan Undang selama ini.

Undang mendirikan sekolah karena dendam dengan masa lalu

Harga pendidikan Indonesia di masa lalu memang bisa dibilang mahal sehingga menyebabkan banyak orang terpaksa mengurungkan niat untuk meraihnya. Bagaimana ingin membeli buku pelajaran, kalau nasi satu piring di rumah saja harus dibagi dengan beberapa anggota keluarga. Sepertinya hal itulah yang dulunya dirasakan oleh Undang. Pria yang lebih dikenal dengan sebutan Bang Jack ini mengaku sangat sulit bagi dirinya untuk bersekolah di masa lalu.

Dendam masa lalu [image source]
Tak lain dan tidak bukan hal tersebut dikarenakan permasalahan ekonomi yang dialami keluarganya. Oleh karena itu ketika dia merasa sudah ‘mampu’ maka Bang Jack mencoba mendirikan sebuah sekolah khusus anak kurang mampu. Sekolah ini disebutnya sebagai bentuk balas dendam akan masa lalu di mana dia tidak bisa bersekolah. Saat ini sang juru parkir sangat tidak ingin melihat anak-anak di lingkungannya memiliki nasib sama seperti dia. Bang Jack ingin mengupayakan agar sedini mungkin anak-anak tersebut sudah mengenal sekolah dan memiliki motivasi tinggi. Itulah mengapa pada tahun 2012 lalu dia mulai mendirikan TK dan juga TPA bernama Araudhatul Jannah di Desa Babakan Loa, Bandung.

Dengan penghasilan Rp 50 ribu perhari, sekolah Bang Jack mampu berjalan selama 5 tahun

Bila ditanya soal pendapatan sehari-hari, berapa sih penghasilan seorang tukang parkir? Pastinya tidak sebanyak nominal yang masuk ke rekening kalian pekerja kantoran setiap bulannya bukan? Pria yang sudah memasuki usia kepala 4 ini mengaku sehari-hari dia bisa mendapat upah sebanyak Rp 50 ribu saja dari hasilnya sebagai juru parkir kampus. Namun, lihat saja apa yang bisa dia perbuat untuk masyarakat sekitar? Tentunya hal yang sangat besar!

Juru parkir [image source]
“Sehari-hari pendapatan saya ya sekitar Rp 50 ribu, dan pengeluaran buat semua ini bisa sampai Rp 6 juta. Banyak orang tanya, kok bisa? Tapi saya bingung harus jawab apa karena saya sendiri nggak tahu dari mana asalnya. Namun satu hal yang saya yakin bahwa itu semua dari Allah,” jelas Bang Jack. Kalau dipikir-pikir memang sangat tidak mungkin, jika satu hari mendapat Rp 50 ribu berarti dalam satu bulan total pendapatan hanya mencapai Rp 1,5 juta. Memang benar kata Bang Jack bahwa ini semua ada campur tangan Tuhan yang mungkin memberi tambahan biaya melalui para donatur agar Araudhatul Jannah bisa tetap bermanfaat untuk lingkungan sekitar.

Bang Jack membongkar rumahnya untuk dijadikan ruang kelas ratusan murid-murid

Awalnya, kegiatan belajar murid-murid dilaksanakan di area masjid saat jumlahnya masih sedikit. Namun ketika jumlah siswa sudah bertambah, juru parkir ini dan istrinya menyulap rumah mungil mereka sebagai ruang kelas. Tidak hanya rumah sendiri, rumah mertua Bang Jack juga harus dibongkarnya juga agar bisa menampung para siswa. Syukurlah hal ini tidak begitu mendapat hambatan karena niat suami istri ini mendapat dukungan penuh dari pihak keluarga besar.

Bongkar rumah [image source]
Di pagi hari ruangan yang telah dibongkar itu sebisa mungkin dijadikan tempat yang nyaman untuk belajar. Dan ketika jam belajar berakhir, di malam hari keluarga ini kembali mempergunakan ruangan tersebut untuk tidur. Dan begitulah yang terjadi sehari-hari, karena memang belum mampu memiliki bangunan sekolah sendiri. Sekolah Bang Jack bisa dibilang cukup terpercaya karena telah menggunakan kurikulum resmi untuk TK yang dia pelajari dari pelatihan guru se Jawa Barat.

Awalnya banyak yang mengejek ide sekolah Bang Jack

Tentu bukan hal yang mudah bagi seorang juru parkir untuk mengajak warga sekitar agar mau menyekolahkan anak mereka di Araudhatul Jannah meski itu gratis sekalipun. Di awal pendirian, ada banyak sekali komentar negatif yang ditujukan untuk Bang Jack. Ada yang mengatakan bahwa sekolahnya adalah bohong sampai julukan sekolah odong-odong pun diterima oleh pria ini. Bahkan ada pula yang sempat mempertanyakan, “ini orang miskin ngediriin sekolah, bener apa nggak?” Namun Jack tetap pada pendiriannya, demi membuat anak-anak tidak bernasib sama seperti dirinya dulu.

Bang Jack [image source]
Di tengah keraguan masyarakat akan dirinya, suami Yani Novitasari ini tetap berlapang dada dan akan terus belajar demi membuktikan pada semua bahwa dia bisa. “Walaupun kita miskin, kalau tekad kita bulat untuk itu, InsyaAllah Allah kasih jalan. Dan itu kekuatan saya sampai sekarang. Saya ingin jadi pemenang bukan pecundang,” ungkap Undang Suryaman.

Itulah sosok Undang Suryaman, atau yang biasa dikenal dengan nama Bang Jack. Seorang pria yang telah berprofesi sebagai juru parkir sejak tahun 1992 yang mendedikasikan dirinya untuk membuat anak-anak bisa merasakan serunya bangku sekolah. Bang Jack membuktikan bahwa meskipun dengan pendapatan pas-pasan dan berbagai cemoohan yang pernah ditujukan padanya, dia mampu menunjukkan bahwa proses yang selama ini dia perjuangkan tidak berakhir sia-sia. Melihat ratusan anak yang telah bisa mencicipi bangku sekolah untuk sekedar belajar mengaji, membaca, serta menulis cukup membuat keikhlasan Bang Jack dan istri terbayar dan sudah mampu tersenyum lega. Dalam hati mungkin saja pria ini berkata bahwa dendam masa lalunya kini sudah terbayar. Selamat Bang Jack!

Written by Faradina

Leave a Reply

Ikut Bangga! Bupati Anas Diundang Paparkan Inovasi Banyuwangi di Jepang

Seperti Ini Kelakuan Nyeleneh Para Suami Indonesia Saat Ditinggal di rumah, Bikin Para Istri Terus Istighfar