in

Jalan-Jalan Melihat Kondisi Perbatasan RI-Luar Negeri, Mengejutkan!

Atambua
Atambua

Ingin bolak balik pergi ke luar negeri? Gampang…. Tinggal saja di wilayah perbatasan. Dan wuss…. hanya dalam tempo 10 menit, anda sudah bisa ke luar negeri.

Negara kita berbatasan langsung dengan 3 negara tetangga, yaitu Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Perbatasan darat kita tersebar di tiga pulau (Kalimantan, Papua dan Timor), empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota. Penasaran tidak, seperti apa kehidupan di wilayah perbatasan? Yuk kita intip kehidupan di 5 daerah perbatasan…

1. Dusun Entikong – Terletak di Antara Bukit-Bukit Indah

Dusun Entikong terletak di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Dusun kecil ini terletak 7-8 jam perjalanan dari kota Pontianak, dan hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari pos perbatasan Indonesia – Malaysia Dusun ini hanya memiliki satu jalan raya. Dan pusat kehidupan masyarakatnya berada di jalan raya tersebut. Meski hanya sebuah dusun kecil, namun di Entikong terdapat beberapa penginapan kelas melati.

Entikong (c) detiktravel
Entikong (c) detiktravel

Umumnya penginapan ini digunakan oleh para wisatawan yang tidak bisa melewati pos perbatasan. Sebab pos perbatasan sendiri hanya dibuka mulai pukul 07.00 WIB – 17.30 WIB. Pos perbatasan Entikong dikelilingi oleh bukit-bukit kecil yang menghijau. di pintu masuknya, terdapat sebuah tugu tinggi bertuliskan lima sila Pancasila dan lambang Burung Garuda. Pos perbatasan yang ada di dusun ini sudah termasuk cukup baik, dengan fasilitas Custom, Immigration, Quarantine, and Security (CIQS) yang sangat memadai.

Kehidupan di Entikong bergantung pada buka tutupnya pos perbatasan. Mulai pukul 07.00 WIB, desa ini ramai kedatangan bus-bus dari Malaysia dan Pontianak, yang mengantre masuk perbatasan. Di dekat pos perbatasan terdapat Pasar Edidas. Dan lagi, jam buka pasar juga menyesuaikan dengan jam buka pos perbatasan.

2. Sebatik – Terbagi dua di Antara Indonesia dan Malaysia

Kecamatan Sebatik terletak di Pulau Sebatik, yang terletak di ujung timur Kabupaten Nunukan. Status kepemilikan pulau Sebatik terbagi dua, wilayah utara pulau itu seluas 187,23 Km2, menjadi milik Malaysia, sedang wilayah bagian selatan seluas 246.61 Km2 adalah milik Indonesia.

Sebatik
Sebatik

Di Desa Aji Kuning Pulau Sebatik, sedikitnya terdapat 300 kepala keluarga yang tinggal di garis perbatasan Indonesia dan Malaysia. Bahkan ada rumah warga yang berlokasi tepat di garis perbatasan, sehingga ruang tamunya masuk wilayan Indonesia, sedangkan dapurnya ada di Malaysia.

Secara geografis, Pulau Sebatik lebih dekat ke Tawau yang berada di wilayah Malaysia. Untuk pergi ke Tawau, hanya diperlukan waktu waktu 15 menit dengan menggunakan speedboat. Sedangkan untuk pergi ke Pulau Nunikan, diperlukan waktu 1,5 jam dengan dengan ongkos 3 kali lipat lebih mahal. Tidak heran jika secara ekonomi penduduk Sebatik banyak tergantung pada Malaysia. Mereka menjual hasi pertanian dan perikanannya ke Malaysia dan berbelanja kebutuham sehari-hari di Malaysia juga.

Wilayah perbatasan Sebatik ini istimewa, sebab masyarakat di sana difasilitasi oleh pemerintah dengan dikeluarkannya Pas Lintas Batas (PLB), yaitu sebuah dokumen yang mirip dengan paspor, berwarna merah, berisi lima puluh halaman, yang hanya dikeluarkan oleh Pos Imigrasi Sebatik di Sungai Pancang. Setiap kali mereka akan melintas batas, mereka harus melapor ke Pos Imigrasi, PLB mereka akan distempel oleh petugas Pos Imigrasi, layaknya sebuah paspor. Namun fasilitas tersebut hanya boleh digunakan untuk melintas ke Malaysia, utamanya di kawasan Pulau Sebatik dan kota Tawau. Bagi masyarakat yang ingin mengunjungi wilayah Malaysia lainnya harus tetap menggunakan paspor yang harus dibuat di kota Nunukan.

3. Desa Skouw, Muara Tami – Dari Sana, Bisa Masuk ke Papua Nugini Tanpa Paspor. Kok Bisa?

Mendengar namanya, seolah desa Skouw berada di luar negeri. Namun sebenarnya desa ini terletak di Distrik Muara Tami, Jayapura. Desa kecil ini merupakan pintu masuk Desa Wutun, Provinsi Sandaun, Papua New Guinea. Desa kecil ini terletak 65 Kilometer dari kota Jayapura. Kondisi jalanan untuk menuju ke perbatasan ini sangatlah bagus, sehingga perjalanan menuju perbatasan menjadi sangat lancar. Sayangnya tidak ada angkutan umum menuju desa ini, sehingga pengunjung harus menyewa kendaraan sendiri.

Perbatasan Papua (c) detiktravel
Perbatasan Papua (c) detiktravel

Kehidupan masyarakat di desa perbatasan ini cukup unik. Sebab umumnya mereka memiliki kerabat yang tinggal di wilayah Papua Nugini. Untungnya, mereka tetap bisa saling bertemu di garis demarkasi, yang kira-kira lebarnya 30 meter. Garis ini merupakan tempat netral atau garis internasional yang membatasi antar kedua Negara. Untuk masuk kesini tidak diperlukan paspor sehingga kita masih bebas keluar masuk. Paspor baru akan diminta saat akan melewati pos 2 yang berada sekitar satu kilometer dari garis batas.

4. Atambua – Pintu Gerbang Menuju Timor Leste

Atambua adalah sebuah kota kecil yang terletak di Kabupaten Belu, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Kota yang merupakan pintu gerbang utama menuju Timor Leste ini terletak sekitar 7 jam perjalanan dari Kupang.

Atambua
Atambua

Kota Atambua sempat mencuat namanya setelah potret kehidupan masyarakat di sana diangkat menjadi sebuah film berjudul Atambua 39° Celcius. Film yang dibuat oleh Mira Lesmana dan Riri Riza menceritakan kisah sentimental kehidupan masyarakat perbatasan Indonesia – Timor Leste pasca referendum 1999. Dalam film ini juga mengisahkan betapa panasnya cuaca di Atambua.

Untuk menuju wilayah perbatasan, bisa melalui Pintu Perbatasan Motaain (sekitar 30 km dari Atambua), yang berbatasan langsung dengan Ambeno Distric Oecusse, Timor Leste. Tepat di depan pintu gerbang perbatasan terdapat Pos TN dan kantor imigrasi khusus perbatasan.

Tak jauh dari gerbang perbatasan milik Indonesia, terdapat jembatan yang sering disebut dengan Batugade yang menjadi pintu masuk ke Negara Timor Leste. Di sana ada tulisan “Bem Vindo A Timor Leste”, yang berarti “Selamat Datang di Timor Leste. Nah, hanya dengan melintasi sebuah jembatan, anda sudah berada di luar negeri.

5. Wini – Pelosok di Mana Dua Negara Berdampingan Dengan Rukun

Satu lagi wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste berada di kota Wini, yang terletak di Kabupaten Timur Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Kota kecil ini berbatasan langsung dengan Distrik Oecussi, Timor Leste. Seperti halnya di perbatasan di Atambua, perbatasan dengan Timor Leste di Wini masih kental dengan kesamaan adat dan kekerabatan.

Perbatasan Timor Leste
Perbatasan Timor Leste

Kedua negara seolah memberikan kelonggaran pemeriksaan dan kemudahan bagi warga yang hendak melintas keluar masuk wilayah Indonesia-Timor Leste. Kelonggaran ini utamanya diberikan kepada warga yang hendak melakukan adat di wilayah tetangga, atau untuk melayat, menjenguk keluarga yang tengah berduka, atau untuk berbagai perayaan adat lainnya. Tidak ada pemeriksaan imigrasi yang rumit. Warga cukup menitipkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau identitas lainnya di gerbang pemeriksaan.

Jika anda hendak menyeberang ke Timor Leste melalui Wini, jangan lupa mampir di beberapa pantai indah yang ada di kota tersebut. Pasir putih pantai Wini, t Pelabuhan Wini dan Pantai Tanjung Bastian merupakan objek wisata alam yang wajib dikunjungi di sana.

Written by wahyu

Leave a Reply

Ahmad Bustomi Diisukan Meninggal Dunia

Ahmad Bustomi Diisukan Meninggal Dunia

Blue Cave, Croatia - (c)Carly Moore

Gua Paling Indah Di Seluruh Dunia