in

5 Fakta Gila Saparmurat Niyazov, Diktator Turkmenistan yang Tak Kalah Edan Dari Kim Jong Un

Saparmurat Niyazov, nama satu ini mungkin cukup asing di telinga. Jika pun tahu, kita mungkin hanya menganggapnya sebagai salah satu presiden yang pernah memerintah Turkmenistan. Sekilas memang seperti seorang presiden biasa, tapi tak banyak yang tahu jika pria ini punya kelakuan yang sangat buruk sebagai seorang presiden. Bahkan Kim Jong Un yang seperti itu, lebih baik daripada Niyazov.

Semasa memimpin, pria ini banyak melakukan hal-hal tak masuk akal dan seenaknya sendiri. Misalnya menetapkan sebuah hari libur dengan alasan yang konyol. Di Turkmenistan ada hari libur bernama Melon. Setiap kali datang, hari libur ini diperingati dengan pesta-pesta luar biasa. Alasan di balik perayaan ini sungguh konyol. Ya, Niyazov adalah pecinta melon kemudian ia menciptakan hari libur untuk buah kesayangannya itu.

Tak hanya tentang hari melon yang konyol, masih banyak kegilaan lainnya yang dilakukan oleh seorang Saparmurat. Simak ulasan lengkapnya berikut.

1. Punya Patung Emas Dirinya Sendiri

Niyazov selalu menganggapnya berjasa bagi Turkmenistan. Memang sih, ia berandil penuh dalam usaha melepaskan diri dari Soviet. Meskipun begitu, tak berarti ia harus melakukan hal-hal yang berlebihan. Tapi, Saparmurat bersikeras jika semua orang Turkmenistan harus ingat jasanya. Makanya, kemudian dibangunlah sebuah patung emas di salah satu sudut kota Ashgabat.

Patung emas Saparmurat Niyazov [Image Source]
Patung emas Saparmurat Niyazov [Image Source]
Patung ini sendiri berukuran sekitar 15 kaki atau 4,5 meteran. Semuanya terbalut warna emas termasuk jubah yang dikenakannya. Uniknya, patung ini konon bisa berputar 360 derajat mengikuti arah matahari. Gilanya lagi, Niyazov menugaskan pengawal khusus untuk menjaga patung aneh ini.

2. Turkmenbashi, Sebutan Nesar Niyazov Untuk Dirinya Sendiri

Sudah tak bisa dipungkiri betapa presiden satu ini memang begitu narsis. Tak hanya membangun patung dirinya dengan megah, ia juga memberikan gelar pada diri sendiri dengan sebutan Turkmenbashi yang artinya adalah bapaknya orang-orang Turkmenistan.

Bandara Turkmenbashi [Image Source]
Bandara Turkmenbashi [Image Source]
Agar makin mengingatkan banyak orang tentang dirinya, Niyazov pun mengganti banyak hal dengan nama julukannya itu. Tak hanya bandara dan pelabuhan, ia mengganti nama bulan Januari dengan Turkmenbashi. Bahkan ketika ada meteor jatuh di Turkmenistan, sang presiden memerintahkan untuk menamainya dengan julukan tersebut. Kelakuan ini sama persis seperti apa yang dilakukan oleh Kim Il Sung, si pendiri Korut.

3. Memajang Foto-Fotonya di Semua Tempat

Kegilaan selanjutnya yang dilakukan oleh Niyazov adalah ekspansi dari kenarsisannya. Tak cukup dengan patung emas dan julukan Turkmenbashi, sang presiden mulai memberlakukan satu peraturan aneh, yakni memajang fotonya di semua ruang kelas di seluruh sekolah di Turkmenistan.

Wajah Niyazov juga ada di mata uang Turkmenistan [Image Source]
Wajah Niyazov juga ada di mata uang Turkmenistan [Image Source]
Sebelumnya, foto-foto yang terpajang di ruang kelas adalah Lenin dan Marx, kemudian setelah perintah ini turun semua sekolah pun mencopot dua foto tersebut. Anehnya, jika ketahuan tak memajang foto Niyazov, maka si pihak sekolah itu akan mendapatkan sanksi yang cukup berat.

4. Melarang Rokok Setelah Ia Divonis Penyakitan

Sekilas perintah Niyazov yang melarang peredaran rokok ini sangat baik dan positif. Tapi, jika berkaca pada latarbelakang kenapa ia sampai menurunkan titah tersebut, kita bisa berkesimpulan kalau sang presiden memang benar-benar egois dan semaunya sendiri.

Niyazov melarang rokok [Image Source]
Niyazov melarang rokok [Image Source]
Perlu diketahui jika Niyazov adalah seorang perokok berat. Hingga pada akhirnya kebiasaannya itu membuat dokter memvonisnya dengan penyakit jantung. Seketika itu, ia pun memerintahkan rokok dilarang. Seumpama Niyazov tak pernah mendapatkan vonis, ia pun takkan melarang rokok. Egois sekali, kan?

5. Ruhnama, Buku Paduan Wajib Orang Turkmenistan

Jika diperhatikan, setiap diktator pasti menulis buku khusus berisi aturan yang dibuatnya sendiri. Hitler dengan Mein Kampf miliknya atau Mao Zedong dengan buku merahnya. Langkah ini pun ternyata juga ditiru oleh Niyazov dengan menciptakan Ruhnama. Buku ini sendiri berisi filsafat serta sejarah-sejarah yang ditulis oleh Niyazov.

Monumen Ruhnama [Image Source]
Monumen Ruhnama [Image Source]
Hal yang gila dari buku ini adalah kewajiban semua orang Turkmenistan untuk menghafalkannya. Ruhnama juga masuk dalam kurikulum sekolah. Bahkan untuk tes mengemudi dan wawancara kerja, buku ini juga jadi syarat lulusnya. Niyazov sendiri bilang jika buku ini sangat suci. Bahkan barang siapa yang membacanya tiga kali maka jaminannya adalah surga. Satu hal lagi, buku ini juga punya monumennya sendiri.

Siapa sangka jika dunia ini masih memiliki diktator seperti ini. Tapi, untungnya masa Niyazov berakhir dengan kematiannya di tahun 2006 karena jantung. Meskipun demikian masyarakat Turkmenistan belum benar-benar tenang. Pasalnya, mereka sekarang dipimpin oleh seseorang yang konon tak jauh beda dari Niyazov, namanya adalah Gurbanguli Berdymukhamedov yang juga tak kalah kontroversial.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

5 Penyakit Mengerikan Ini Ternyata Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Lalu

4 Fakta Terawih Encok yang Bikin Jamaah Malas ke Masjid