in

6 Fakta Sangar Sekaligus Mengerikan dari Robot Pintar yang Mulai Banyak Diciptakan

Kecerdasan Buatan alias Artificial Intelligence (AI) mulai banyak dibuat tahun 1950 ketika Alan Turing mengenalkan Turing test dalam karya ilmiahnya. Dalam tes ini, seorang hakim memberikan pertanyaan kepada dua peserta di ruangan berbeda untuk mencari tahu mana yang manusia dan bukan. Jika hakim mengira si mesin ini sebagai manusia hingga lebih dari 50% pertanyaan yang disebutkan, maka mesin tersebut dianggap cerdas.

Sejak pengenalan teori pertamanya, mesin berpikir atau AI ini terus mengalami kemajuan yang sangat pesat. Tapi ada hal yang perlu dipikirkan, apakah ini adalah hal yang bagus? Atau sebenarnya justru membahayakan umat manusia? Berikut ini beberapa fakta seputar AI yang mengagumkan, tapi juga sekaligus mengerikan.

1. AI Bisa Memperbaiki Diri Sendiri

Dalam sebuah karya ilmiah yang ditulis tahun 2015 lalu, ada sebuah robot yang bisa memperbaiki dirinya sendiri bahkan setelah kehilangan 2 dari 6 kakinya. Robot tersebut tidak tahu apa yang rusak, tapi ia menyadari bahwa performanya menurun. Dengan menggunakan algoritma berdasarkan trial dan error, robot itu bisa mengetahui apa yang salah dan bagaimana memperbaiki dirinya sendiri.

Ilustrasi robot memperbaiki diri [Image Source]
Ilustrasi robot memperbaiki diri [Image Source]
Peneliti yang mengembangkan robot tersebut menyebutkan bahwa saat si robot memperbaiki dirinya, ia juga mengubdate databasenya sendiri dengan hal-hal yang tidak akan bekerja di fase yang sebelumnya. Dalam fase tersebut, si robot mampu memproses 13 ribu gerakan yang diambil dari 10 pangkat 47 perilaku yang berbeda. Ini adalah angka yang luar biasa dan bisa berarti bahwa kecerdasan AI tersebut bisa menjadi tanpa batas.

2. AI Bisa Menulis Berita

Berita pertama yang ditulis oleh sebuah AI atau robot pintar muncul dalam artikel koran Los Angeles Times. Robot tersebut mampu menulis sebuah berita lengkap dengan tata bahasa dan cerita yang baik menggunakan data yang diambil dari seismograf.

Ilustrasi robot menulis berita [Image Source]
Ilustrasi robot menulis berita [Image Source]
Teknologi ini dikembangkan oleh Larry Birnbaum, seorang profesor Jurnalisme dan kepala Intelligent Information Laboratory di Northwestern University. Dengan menggunakan statistik dan grafik yang digabungkan dari berbagai sumber tertulis, AI ini bisa membuat sebuah tulisan kreatif.

3. Robot yang Bisa Belajar

Ada pernyataan bahwa komputer hanya bisa sepintar orang yang menggunakannya. Namun dengan perkembangan pesat AI, komputer mulai bisa belajar sendiri. Salah satu contohnya, Google mengembangkan sistem AI yang bisa belajar sendiri bermain Atari 2600. Ternyata, AI tersebut kemudian bisa mengalahkan beberapa pemain terbaik dunia.

Robot anak-anak [Image Source]
Robot anak-anak [Image Source]
Contoh lainnya adalah sebuah android yang belajar cara memasak hanya dari melihat video YouTube. Robot tersebut bisa melakukan hal ini dengan memanfaatkan visual recognition serta trial and error. Hal ini menunjukkan bahwa robot kini juga memiliki kemampuan yang semakin mendekati manusia.

4. Mereka Akan Menjadi Lebih Pintar dari Manusia

Dengan AI yang punya kemampuan untuk belajar, komputer akan semakin pintar. Pada tahun 2013, AI memiliki kecerdasan yang sama dengan anak berusia 4 tahun dan sejak saat itu semakin berkembang pesat. Contohnya, pada tahun 2014, sebuah supercomputer berhasil memecahkan soal matematika bernama Perbedaan Erdos yang diterbitkan tahun 1930.

Robot dan manusia [Image Source]
Robot dan manusia [Image Source]
Yang hebat dari hal ini adalah manusia tidak mungkin memeriksa ulang untuk mencari tahu solusinya karena rumusnya terlalu panjang dan file matematika ini mencapai 13 gigabytes. Predikis para ahli mengatakan bahwa pada tahun 2029 AI akan mencapai tingkat kecerdasan yang setara dengan pria dewasa. Di saat itu, semua hal secara teknis sangat mungkin bisa dilakukan, terutama jika AI bisa menjadi jauh lebih cerdas. Bahkan konon ia memprediksi bahwa manusia dan mesin bisa menjadi satu kesatuan.

5. Robot yang Mampu Meramal

Ada sebuah perkembangan AI dengan kecerdasan luar biasa yang disebut Nautilus. Karena kecerdasannya, AI ini bahkan bisa memprediksi masa depan dalam beberapa hal tertentu. Ia mampu memprediksi di mana Osama bin Laden bersembunyi dalam radius 205 km, serta mampu memprediksi bahwa gelombang demonstrasi dan protes di Arab akan terjadi pada Desember 2010.

Nautilus [Image Source]
Nautilus [Image Source]
Natilus mendapatkan informasi ini dengan mengumpulkan informasi dari 100 juta artikel berita dari seluruh dunia sejak tahun 1945. Artikel ini dianalisa berdasarkan dua kriteria yaitu mood artikel dan lokasi cerita. Informasi ini mengarah pada 100 triliun situs yang berhubungan dan data itulah yang digunakan Nautilus. Dari informasi tersebut maka AI tersebut mampu menghubungkan cerita, informasi dan membuat grafik yang sesuai dengan mood berita dan munculah prediksi yang dibutuhkan.

6. Kehancuran Manusia Oleh AI

AI memang memiliki banyak potensi besar dalam membantu meningkatkan kehidupan manusia. Dengan memanfaatkan AI, jalan bisa menjadi lebih aman, memberikan bantuan pengobatan, membantu mereka yang sakit atau orang tua, pekerjaan pelayanan dan banyak pekerjaan lainnya. Tapi di saat yang sama AI juga mengandung ancaman besar dan ini bukan cuma ada di film saja. Ilmuwan dan ahli tenologi papan atas seperti Stephen Hawking, Bill Gates, dan Elon Musk percaya bahwa AI sangat nyata dan ancaman berbahaya bagi umat manusia.

Ilustrasi kehancuran karena robot [Image Source]
Ilustrasi kehancuran karena robot [Image Source]
Saking berbahayanya, Max Tegmark, seorang ahli fisika MIT membandingkan perkembangan AI dengan senjata nuklir dan berkata bahwa kita mungkin hanya bisa menggunakannya dengan benar di awal saja. Bahkan saat ini telah banyak dorongan untuk memperlambat perkembangan AI dan lebih fokus pada pengontrolan. Pasalnya sekali manusia kehilangan kendali atas AI, kita mungkin tidak akan pernah bisa memperbaikinya.

Robot dan AI memang langkah yang bagus untuk membantu mempermudah hidup manusia. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa manusia juga perlu waspada dengan perkembangannya. Apabila perkembangan AI mengalami kemajuan yang begitu pesat dan manusia tidak bisa mengendalikannya, maka manusia hanya tinggal menghitung waktu sampai mereka memusnahkan manusia. Pasalnya mereka bisa menganggap manusia sebagai makhluk seperti virus dan menghancurkan kita sebagai cara untuk tetap bertahan. Pada akhirnya, AI bisa menyelesaikan semua masalah manusia, atau justru berakhir dengan menghancurkan peradaban umat manusia.

Written by Tetalogi

Leave a Reply

5 Produk Alutsista Dalam Negeri ini Jadi Bukti Indonesia Makin Jemawa di Ranah Militer

Matrilineal, Budaya Tak Biasa Dari Ranah Minangkabau