in

7 Fakta Sang Diktator yang Membesarkan China, Mao Zedong

5. Mao Mempersilakan Kaum Intelek Untuk Mengkritiknya, Namun…

Siapa yang berani mengkritisi Hitler atau Stalin? Bisa-bisa itu bakal jadi argumen yang mengantar mereka ke liang lahat. Namun Mao berbeda, ia menerima kritikan apa pun soal kepemimpinannya dan juga bagaimana jalannya pemerintah. Sayangnya, tidak seorang pun berani melakukannya. Hingga Mao kembali menegaskan jika tidak masalah untuk memberikan kritik asal juga menyematkan solusi yang bagus. Alhasil, satu juta surat pun akhirnya terkumpul di meja kerjanya.

Awalnya minta dikritik, namun kebijakan itu berubah menjadi sebaliknya [Image Source]
Awalnya minta dikritik, namun kebijakan itu berubah menjadi sebaliknya [Image Source]
Mao sepertinya salah langkah dengan ini dan akhirnya ia melarang siapa pun untuk menuliskan lagi surat-surat kritikan. Bahkan setahun setelah ia mengumumkan siapa pun boleh mengkritik terutama kaum intelek, ia malah mengeluarkan kampanye anti kritisi. Program ini pun menghasilkan sekitar 550 ribu orang yang diduga melakukan kritik keras. Mao takut jika hal-hal semacam ini akan memunculkan gerakan oposisi yang merupakan hal paling dibencinya.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

Pria Penjual Pulpen

Ayah Penjual Pulpen yang Membuat Seluruh Dunia Menitikkan Air Mata

10 Foto Kelakuan Pemilik Warung di Indonesia yang Unik dan Ajaib