in

5 Fakta Kesia-siaan yang Sering Kita Lakukan Selama Ramadan

Hati umat Islam yang beriman akan selalu menantikan dan merindukan Bulan Ramadan. Di bulan penuh berkah ini, seluruh pintu kebaikan dibuka. Kita diberikan kesempatan untuk melakukan amal baik sebanyak-banyaknya dengan imbalan pahala yang berkali-kali lipat.

Kali ini mari kita lihat sisi lain dari ibadah-ibadah yang kita lakukan di sepanjang bulan suci. Apakah benar rutinitas yang kita lakukan sudah bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain? Atau kita justru melakukan hal yang sia-sia?

1. Buka Bersama

Sudah menjadi kebiasaan lumrah di Indonesia untuk melakukan acara buka bersama. Awalnya, acara buka bersama dilakukan di masjid-masjid atau rumah warga secara bergantian. Seiring perkembangan waktu, bukber dilakukan di mall-mall atau restoran-restoran.

Berbuka bersama
Berbuka bersama [ImageSource]
Tidak ada salahnya untuk menikmati hidangan berbuka puasa dengan teman dan kerabat. Hal ini malah baik untuk mempererat rasa persaudaraan yang memang dianjurkan dalam Islam. Namun, sering kali akibat bukber, kita meninggalkan ibadah shalat maghrib berjamaah karena sibuk menunggu orderan makanan. Tidak jarang pula kita ngobrol bablas hingga meninggalkan ibadah seperti shalat tarawih dan tadarus karena asyik mengobrol.

2. Sahur on The Road

Sahur adalah hal yang disarankan Rasulullah sebelum memulai ibadah puasa. Lazimnya, sahur dilakukan di rumah bersama keluarga, namun akhir-akhir ini Sahur on The Road alias Sahur di jalan menjadi tren. Dalam Sahur on The Road (SOTR), sekelompok orang akan berkonvoi dengan kendaraan dan membagi-bagikan makanan di waktu sahur.

Sahur On the Road Berakhir Tawuran
Sahur On the Road Berakhir Tawuran [ImageSource]
Tujuan awal dari kegiatan ini sebenarnya sangatlah baik, yaitu untuk berbagi kepada mereka yang tidak mampu. Namun sayang sekali SOTR biasanya justru jadi ajang kebut-kebutan di jalan, melanggar lalu lintas, dan tidak sedikit yang akhirnya jadi ajang tawuran. Pasti ada cara yang lebih baik jika kita ingin berbagi dengan sesama, tanpa harus melanggar peraturan lalu lintas.

3. Tadarus Tanpa Membaca Makna

Di bulan Ramadan, membaca al-quran akan diganjar dengan pahala yang berlipat ganda. Tidak hanya bagi orang yang membacanya, orang yang mendengar lantunan al-quran juga akan diganjar dengan pahala. Oleh karena itu banyak orang yang berlomba-lomba bertadarus di bulan Ramadan.

Tadarus tanpa Membaca Maknanya
Tadarus tanpa Membaca Maknanya [ImageSource]
Namun, umat Islam diperintahkan untuk membaca al-quran dan maknanya, bukan hanya sekadar membaca al-quran saja. Al-quran akan jauh lebih bermanfaat jika kita mempelajarinya secara mendalam, bukan hanya melafalkannya. Dengan begitu, pahala kita juga diimbangi dengan pengetahuan tentang isi dan makna al-quran.

4. Sedekah di Pinggir Jalan

Bulan Ramadan adalah bulan spesial dimana orang-orang akan berlomba-lomba untuk berbagi dan memberi. Niat mulia ini sering juga disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Di jalan-jalan kota besar, kita bisa melihat banyak sekali orang-orang yang berbondong-bondong menadahkan tangan di jalan.

Sedekah di Pinggir Jalan
Sedekah di Pinggir Jalan [ImageSource]
Tidak jarang pula pengemis musiman ini datang dengan gerobak-gerobak yang dijadikan rumah sementara. Memang tidak ada salahnya berbagi dengan sesama, namun kebanyakan orang-orang yang meminta-minta di jalan adalah orang yang sebenarnya mampu, hanya saja malas untuk bekerja. Alangkah lebih baik jika kita bersedekah langsung ke lembaga-lembaga zakat dan sedekah yang sudah terpercayam atau lebih baik melihat ke lingkungan terdekat seperti saudara atau tetangga. Dengan demikian, uang kita sampai ke orang-orang yang memang membutuhkannya.

5. Menonton Acara Komedi di Televisi

Acara komedi bisa dikatakan sebagai acara paling besar dan diminati selama bulan Ramadan. Para pelawak-pelawak akan kebanjiran job untuk mengisi acara komedi baik di waktu menjelang Maghrib atau sahur. Bahkan, para artis yang sebelumnya tidak berprofesi sebagai pelawak mendadak banting setir menjadi pelawak.

Acara Komedi Kurang Mendidik
Acara Komedi Kurang Mendidik [ImageSource]
Tidak ada salahnya menonton acara semacam ini sebagai hiburan di sela-sela ibadah. Namun, sedemikan butuhkah kita pada acara komedi? Mengapa jam tayang komedi yang memancing tawa itu naik berkali-kali lipat di bulan Ramadan? Apa kita merasa Ramadan itu bulan yang berat dan muram, sehingga kita harus banyak-banyak menonton acara lelucon? Dan tidak jarang acara lelucon ini mengandung kekerasan, saling caci dan serangkaian hal-hal tidak mendidik lainnya.

Bulan Ramadan hanya datang setahun sekali. Sudah sepantasnya kita selalu mengevaluasi diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita. Hal-hal sepele yang kita abaikan terkadang justru membawa perubahan besar.

Hal-hal yang disebutkan di atas bukanlah hal buruk, namun jika kita bisa meningkatkan kualitas ibadah kita, mengapa tidak dicoba? Selamat berpuasa. Semoga ibadah kita membawa manfaat kepada diri sendiri, orang lain dan alam semesta. (HLH)

Written by Centralismo

Leave a Reply

6 Kontroversi Artis yang Pindah Agama di Indonesia

Dari Korek Nganggur Ternyata Bisa Dibikin Motor Keren Seperti Ini!