in

10 Fakta Ilmiah Yang Dipercaya Generasi ’90an Ini Ternyata Salah Kaprah

Bentuk Dinosaurus (c) inquisitr
Bentuk Dinosaurus (c) inquisitr

Generasi ’90an meyakini banyak sekali fakta ilmiah yang didapat dari ensiklopedi dan pelajaran sekolah. Maklum saja, waktu itu sumber informasi dan penelitian banyak didapat dari buku pelajaran atau buku dari perpustakaan.

Namun bagaimana kalau ternyata semua yang kita yakini itu ternyata salah? Bagaimana bila bentuk dinosaurus ternyata tidak seperti di film Steven Spielberg? Bagaimana jika ternyata planet tidak hanya ada 9 atau 10 seperti yang disebutkan guru dalam pelajaran IPA dulu?

Inilah, 10 fakta ilmiah yang beken dan populer di kalangan generasi ’90an. Tapi karena riset dan penelitian berkembang dari waktu ke waktu, ternyata banyak di antaranya yang salah.

1. Bumi Bukan Satu-Satunya Tempat Berair di Semesta

Generasi ’90an percaya bahwa bumi adalah satu-satunya tempat dengan kehidupan dan perairan. Namun agaknya hal itu terbantahkan dengan sebuah fakta yang ditemukan oleh NASA dan peneliti lainnya.

air di semesta (c) forbes
Air di Semesta (c) forbes

Satelit milik Jupiter dan Mars, konon memiliki lebih banyak air dari yang ada di bumi. Bahkan belakangan ini makin banyak ditemukan tanda peradaban di planet-planet lain seperti Mars. Jadi, mungkinkah ada kehidupan lain di luar sana? Itu masih menjadi misteri.

2. Bentuk Dinosaurus Tidak Seperti di Film

Karena Jurassic Park pernah booming di tahun ’90an, banyak di antara kita yang percaya bahwa moyangnya reptilia ini bersisik, gahar, mengerikan dan buas. Benarkah demikian? Baru-baru ini, paleontologis menemukan fakta berbeda. Berdasarkan sebuah pendalaman yang mereka lakukan pada kebanyakan jenis dinosaurus, mereka malah menggambarkan bahwa Dinosaurus tidak semengerikan itu.

Bentuk Dinosaurus (c) inquisitr
Bentuk Dinosaurus (c) inquisitr

Justru tampaknya bangsa reptil purba ini, termasuk T-Rex yang bengis, sebenarnya adalah hewan berbulu warna-warni yang indah dan keren. Well, nampaknya kita perlu mereset ulang bahwa dinosaurus tidak segahar film Steven Spielberg.

3. Ada 9 Planet di Semesta Ini?

‘Mevebumajusauneplu’ adalah salah satu cara anak sekolah ’90an menghafalkan urutan 9 planet yang ada di semesta ini. Namun, rupanya format ingatan ini akan sedikit porak-poranda dan harus diupgrade, seiring dengan penemuan baru dalam dunia sains.

Planet di Semesta (c) superbwallpapers
Planet di Semesta (c) superbwallpapers

Peter Galison dari Harvard menyatakan bahwa dalam 20 tahun terakhir ini ada di antara bintang, ada banyak planet yang mirip seperti bumi. Ia menjelaskan bahwa fakta ini tak terdeteksi pada tahun 1990-an. Menurutnya kenyataan ini memberikan harapan bahwa kemungkinan ada potensi kehidupan lain di planet-planet lain tersebut. Hmm… ada yang berminat pindah dari bumi dan hidup tenang di sana?

4. Dinosaurus Punah Karena Gunung Meletus

Dulu, banyak ilmuwan yang meyakini bahwa punahnya dinosaurus dari muka bumi ini adalah karena sebuah letusan gunung yang sangat dahsyat. Teori ini beken di tahun 1980, sampai teori tandingan muncul. Karena ada kawah besar yang ditemukan tahun 1991, mereka mulai menelaah kemungkinan jatuhnya meteor sebagai penyebab kematian para hewan purba ini.

Mati Karena Gunung Meletus (c) truthernews
Mati Karena Gunung Meletus (c) truthernews

Namun pada akhirnya, baru-baru ini para peneliti sepertinya menyimpulkan bahwa dinosaurus punah karena impact dari 2 fenomena alam dahsyat tersebut. Yakni kejatuhan meteor di bumi yang dahsyat dan gunung meletus yang membumihanguskan kehidupan masa itu.

5. King Tut Tidak Mati Dibunuh, Tapi Karena…

Entahlah apakah ini merupakan sebuah trik menjaga nama baik ala orang jaman dulu. Bila Anda suka membaca sejarah dunia tentang raja-raja Mesir Kuno, mungkin pernah tahu kasus pembunuhan King Tut atau Raja Tutankhamun. Ilmuwan bahkan pernah mengira ia meninggal karena kecelakaan.

King Tut (c) umkc
King Tut (c) umkc

Tapi, ternyata fakta itu salah semua. Menurut sebuah autopsi virtual yang dilakukan tahun 2014 lalu, ada kemungkinan bahwa raja itu kemungkinan meninggal karena ia merupakan hasil dari perkawinan sedarah. Hal ini menyebabkan banyak kekacauan sistem dalam tubuhnya seperti imunitas yang sangat lemah.

6. Semesta Melambat? Tidak

Ada sebuah pemikiran di tahun ’90an bahwa bumi dan teman-temannya di semesta berjalan melambat. Namun hal ini segera dibantah oleh sebuah penemuan para ilmuwan.

Semesta Melambat (c) cosmoslounge
Semesta Melambat (c) cosmoslounge

Lagi-lagi, Peter Galison menemukan sebuah fakta bahwa semesta kini berjalan semakin cepat dari waktu ke waktu. Kabarnya fakta ini menyebabkan banyak pengetahuan tentang semesta itu sendiri jadi banyak berubah dan memberikan efek besar dalam ilmu di masyarakat. Mungkinkah ini berpengaruh juga pada waktu dalam sehari yang terasa makin cepat?

7. Burung Tidak Pintar, TAPI Sangat Pintar

Ada banyak penelitian pada hewan seperti burung dan kera. Dulunya sih, banyak yang mengatakan bahwa burung atau unggas tidaklah sepintar itu. Meski ada burung beo atau kakaktua yang sering bikin orang terkesima.

Burung Sangat Pintar (c) myinteresting
Burung Sangat Pintar (c) myinteresting

Tapi, jangan lagi menghina orang yang Anda anggap bodoh dengan sebutan ‘burung’. Ternyata. menurut penelitian ilmuwan di tahun 2005, burung bahkan lebih pintar daripada kelas primata. Wah, awas dikerjain ayam, bebek atau burung peliharaan sendiri ya.

8. Bisul Terjadi Bukan Akibat Stres

Bisul, jerawat atau sejenisnya sering disebut merupakan akibat dari stres. Ternyata tidak. Meski di tahun 1980 sudah ada peneliti yang mengatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh bakteri, tak ada satupun yang percaya.

Bisul (c) meme
Bisul (c) meme

Tahun 2005, seorang ahli kembali mengangkat fakta ini dan mendapatkan Nobel atas jasanya menemukan penyebab bisul. Ya, penyebabnya tetap adalah bakteri. Ada yang tidak setuju?

9. Neanderthal BUKAN Manusia Primitif

Oke, mari sedikit buka buku sejarah tentang nenek moyang kita. Neanderthal adalah salah satu ras manusia yang sempat hilang peradabannya. Sempat para ilmuwan menyebutkan bahwa mereka adalah makhluk primitif dan kita sebagai homo sapiens adalah yang paling pintar.

Neanderthal (c) guim
Neanderthal (c) guim

No no, ternyata setelah ditelisik lebih lanjut, Neanderthal itu merupakan manusia tegap yang lebih mirip dengan pria masa kini. (IYA, masa kini!) Bahkan dalam hal bersosialiasi, berburu dan survive, mereka lebih canggih dibandingkan manusia jaman itu. Kabar baiknya, beberapa tahun setelah mereka hilang, DNAnya sudah ditemukan berasimilasi dengan Homo Sapiens.

10. Genetik Manusia Dan… Anggur

Sempat ada fakta yang menyebutkan bahwa secara genetis, manusia dan anggur tidak jauh berbeda. Mungkin ilmu ini didapat dari bagaimana butiran anggur bisa membuat jaringan kulit manusia jauh membaik dan awet muda, entahlah.

Genetik Manusia (c) bobbyrica
Genetik Manusia (c) bobbyrica

Semua itu buyar tatkala sebuah penelitian di tahun 2002 menemukan kesimpulan bahwa di antara orang Afrika sendiri saja, perbedaan genetiknya luar biasa besar. Bahkan lebih besar dibanding orang Afrika dan Eurasia. Aneh bukan?

Kata Einstein, dunia pengetahuan itu indah. Inilah salah satu buktinya, karena ternyata semakin diselami pengetahuan itu, makin banyak fakta dan misteri yang akhirnya terkuak. Jangan abaikan ilmu yang Anda baca ini, agar tidak ikut termakan teori yang terlanjur salah kita pelajari.

Written by Orchid

Leave a Reply

Demo PDIP Tolak Kenaikan Harga BBM

7 Foto Perbedaan PDIP Ketika Oposisi Dan Berkuasa

Muhammad Jusuf Kalla (c) orangterkayaindonesia

9 Orang Berpengaruh di Indonesia Asal Makassar