in

5 Bencana Alam Terdahsyat Sepanjang Sejarah Indonesia

Lokasi Indonesia yang berada di kawsan cincin api (pertemuan beberapa lempeng tektonik dunia) menyebabkan Indonesia kerap diancam bencana. Dengan kondisi Indonesia yang berbentuk kepulauan, gempa bumi dan tsunami seolah menjadi teman akrab bangsa Indonesia. Hingga saat ini, sudah tak terhitung berapa banyak bencana yang mengancam Indonesia.

Dari sekian banyak bencana alam yang terjadi, beberapa di antaranya sangat dahsyat sehingga menjadi kisah yang tak mungkin dilupakan orang. Selain korbannya yang terlalu banyak, bencana-bencana ini juga menimbulkan dampak global yang luar biasa. Bencana apa saja yang dimaksud? Berikut penjelasannya.

1. Letusan Gunung Kelud

Gunung Kelud adalah salah gunung berapi paling aktif, yang jika dikalkulasi saat ini telah memakan korban puluhan ribu jiwa. 19 Mei 1919 adalah salah satu hari paling mengerikan bagi warga Kediri, Jawa Timur. Aktivitas gunung Kelud ini menimbulkan bencana terbesar pada abad ke-20 yang menyebabkan setidaknya 5.115 orang meninggal dunia. Suara letusan yang menggelegar terjadi pada tengah malam, menuju tanggal 20 Mei.

Letusan Gunung Kelud [image source]
Letusan Gunung Kelud [image source]
Saking dahsyatnya, letusan terdengar hingga pulau Kalimantan. Abu menyebar ke berbagai daerah, termasuk Bali. Ngeri dengan dampak aktivitas gunung Kelud, maka dibangun sistem saluran terowongan pembuangan air danau kawah. Selesai pada tahun 1926, terowongan ini sempat rusak karena letusan tahun 1966. Setelah diperbaiki, terowongan ini kembali dihantam bencana pada tahun 1990 dan 2014. Letusan 2014 sendiri dianggap terbesar dalam sejarah Kelud, namun karena semakin canggihnya teknologi, jumlah korban pun bisa diminimalisir.

2. Gempa dan Tsunami Aceh

Tak ada yang bisa melupakan bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Sehari setelah perayaan Natal, gempa Aceh dan sekitarnya. Dengan kekuatan 9,3 SR, gempa ini menjadi bencana terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Tak hanya Aceh, gempa ini juga menghantam Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Srilangka. Kekuatan gempa bahkan bisa dirasakan hingga Afrika.

Aceh pasca gempa dan tsunami [image source]
Aceh luluh lantak pasca gempa dan tsunami [image source]
Seolah belum cukup, gempa besar yang berlangsung 8 hingga 10 menit ini disusul oleh tsunami dengan tinggi ombak mencapai 9 meter. Kurang lebih 225 ribu orang meninggal dunia di delapan negara.  Tak hanya korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan kota hancur dan lumpuh. Dilhat dari jumlah korban, dahsyatnya tsunami Aceh bahkan mengalahkan tsunami Krakatau yang terjadi pada tahun 1883. Butuh waktu bertahun-tahun bagi Aceh untuk memulihkan kondisi ini.

3. Letusan Krakatau

Gunung yang berada di selat Sunda (antara Sumatera dan Jawa) ini masih menyimpan aura mengerikan hingga kini. Akibat letusan yang terjadi antara 26-27 Agustus 1883, sekitar 60 persen wilayah Krakatau lenyap, termasuk pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya. Sekitar 36.000 jiwa hancur karena letusan dahsyat setinggi 70 km, disertai tsunami setinggi 40 m. Letusannya terdengar bahkan hingga 4600 km dan kekuatannya diperkirakan mengalahkan bom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang puluhan tahun setelahnya. Negara di sekitarnya, seperti Sri Lanka, India, Pakistan, Australia, dan Selandia Baru bahkan ikut terkena lemparan material vulkanik dari gunung ini. Akibat letusan ini, cuaca di sekitar lokasi jadi tak beraturan hingga tahun 1888.

Letusan Gunung Krakatau [image source]
Letusan Gunung Krakatau [image source]
Pada tahun 1927, muncul gunung baru yang kemudian diberi nama Anak Gunung Krakatau. Pertumbuhannya cukup cepat yaitu mencapai 20 inch per bulan. Saat ini, diperkirakan tingginya mencapai 450 meter. Seperti induknya, gunung ini juga sama aktifnya. Anak Gunung Krakatau terakhir meletus pada tahun 2011 sehingga wisatawan saat ini tidak lagi diperbolehkan untuk pergi ke puncak.

4. Gunung Tambora

Gunung Tambora terletak di pulau Sumbawa, tepatnya di Kabupaten Dompu dan Bima. Menurut penelitian, gunung ini diperkirakan telah meletus sebanyak tiga kali. Dua letusan tidak diketahui besarnya, namun setelah beberapa abad tidak aktif, gunung ini membawa bencana dahsyat pada April 1815. Awalnya, aktivitas Tambora hanya berupa guruh, tapi terdengar hingga daratan Sumatera. 6 April, abu mulai jatuh di kawasan Jawa Timur, dan letusan semakin kuat pada 10 April 1815 di mana api mulai berkobar di mana-mana. Desa Tambora hancur, sedangkan abu menyebar hingga Sulawesi dan Jawa Barat. Belum lagi, tsunami juga terjadi pada tanggal 10 April 1815.

Gunung Tambora [image source]
Gunung Tambora [image source]
Diperkirakan, letusan ini empat kali lebih kuat dari bencana Krakatau yang terjadi puluhan tahun setelahnya. Dampak yang ditimbulkan pun luar biasa. Tsunami tak hanya menyerang Tambora, namun juga Jawa Timur dan Maluku. Selain membunuh sekitar 71 ribu orang, korban yang selamat juga mengalami penderitaan akibat kurangnya air bersih dan makanan. Belum lagi, letusan ini juga mengakibatkan penyimpangan iklim global sehingga masa ini disebut Tahun Tanpa Musim Panas.

5. Letusan Toba

Bencana yang satu ini memang tidak pernah kita saksikan secara langsung, karena terjadi sekitar 77.000 tahun lalu. Berdasarkan penelitian terkini, terungkap bahwa danau seluas 3000 km itu hanyalah kaldera gunung berapi. Ya, gunung toba adalah supervolcano yang memiliki kantong magma super besar. Gunung ini diketahui meletus sebanyak tiga kali, yaitu 850 ribu tahun lalu, 500 ribu tahun lalu, dan yang terakhir 77 ribu lalu.

Danau toba [image source]
Danau toba [image source]
Letusan terakhir diprediksi memuntahkan sekitar 3000 kilometer lava (setara dengan luas danau toba sekarang), dan jumlah itu sama dengan dua kali volume gunung Everest. Alhasil, letusan yang dihasilkan dipercaya sebagai letusan terbesar sepanjang sejarah, yang sontak menurunkan jumlah populasi manusia secara drastis. Selain menghasilkan kaldera yang kini menjadi danau, letusan itu juga menghasilkan pulau Samosir yang kita kenal kini. Letusan itu dipercaya terjadi selama berminggu-minggu sehingga korban berjatuhan pun semakin tidak terkendali.

Itulah beberapa kisah mengerikan dari bencana-bencana yang melanda Indonesia. Tingginya risiko terkena bencana membuat orang melakukan berbagai tindakan antisipatif. Semakin majunya teknologi mungkin bisa meminimalisir terjadinya bencana alam. Namun tetap saja, kita takkan mungkin melawan kekuatan alam yang sedang murka. Karenanya, tetap bersikap ramahlah pada alam!

Written by Riris Permatasari

Leave a Reply

Hilangkan Bibir Hitam Dengan Buah Ini

Nggak Nyangka 5 Orang Belanda ini Justru Berjuang Untuk Kemerdekaan Indonesia